SITUBONDO. HARIAN BANGSA - Aliansi Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Abdurrahman Saleh (Unars) turun jalan menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung Pemerintah Kabupaten Situbondo, Kamis (08/09/2022) kemarin.
“Kita turun jalan menuntut pemerintah unuk menurunkan kembali harga BBM. Pada hari ini rakyat tertindas oleh kebijakan yang tidak pro rakyat,” teriak salah seorang mahasiswa yang orasi.
BACA JUGA:
- Gerindra Situbondo Komitmen Dukung Petahana, Sumail Abdullah: Harus Mundur Kalau Terbukti
- Penyidikan KPK dan Pencalonan Karna di Pilbup Situbondo Jalan Bareng, Penahanan Tunggu Waktu
- Daftar ke KPU di Hari Pertama, Petahana Karna-Khoirani Optimis Menang Pilbup Situbodo 2024
- Bupati Karna Berharap Budaya Situbondo Bisa Dikenal Dunia di Ajang SEF 3
Pantauan HARIAN BANGSA di lapangan, demo PMII itu menuntut Bupati Situbondo Karna Suswandi sendiri menemui mereka. Namun hingga satu jam lebih para pendemo hanya ditemui oleh Plt. Sekretaris Daerah (Plt. Sekda), Wawan Seriawan.
Yang menarik, Wawan sempat keseleo lidah menyebutkan Bupati Karna sebagai Bupati Bondowoso. Ia mengatakan bahwa Bupati Karna tidak bisa menemui langsung, karena bersamaan dengan agenda lainnya.
Ia menyatakan bahwa pemerintah daerah mendengarkan aspirasi para pendemo. Ia mengklaim bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkan akibat dampak kenaikan harga BBM.
“Bahkan kemarin tanggal 7 September 2022, bupati bersama forkopimda dan jajarannya telah rurun ke lapangan meninjau harga-harga di pasar,” kata Wawan.
“Kami juga melakukan evaluasi dampak-dampak lainnya dari kenaikan ini, dan telah merencanakan skema-skema bantuan yang diperlukan jika terjadi dampak yang lebih luas. Hari ini telah dilaksanakan pencairan BLT,” tambahnya.
Kehadiran sekda tak membuat para pendemo puas. Mereka tetap meminta Bupati Karna menemui para pendemo.
“Tunjukkan mukamu di depan mahasiswa, mana janji politikmu. Sebelum menjadi bupati menyatakan diri dengan salam perubahan, perubahan seperti apa. Perubahan untuk menyegsarakan rakyat. Bupati saat ini tidak pro dengan rakyat, buktinya kami datang ke sini meminta bupati menolak kenaikan harga BBM, justru kami dihadapkan kepada aparat sipil negara. Kami datang ke sini mengajak bupati untuk menolak kenaikan harga BBM, bukan meminta BLT,” kata orator demo.
Klik Berita Selanjutnya