"Kita harap juga agar proses belajar mengajar bisa tetap berjalan, sementara masyarakat ini bisa mencari opsi jembatan yang tidak jauh dari sini. Dengan kerja keras seluruh elemen, diharapakan penanganan insiden putusnya Jembatan Gantung Desa Kregenan bisa dilakukan semaksimal mungkin," terangnya.
Kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono, Khofifah secara khusus menginstruksikan asesmen secara menyeluruh terhadap jembatan gantung yang ada.
Usai meninjau lokasi jembatan putus, Gubernur Khofifah juga menjenguk langsung seluruh korban yang tengah menjalani perawatan di RSUD Waluyo Jati. Kepada seluruh korban, dirinya memberi semangat, khususnya bagi dua orang korban yang akan menjalani operasi.
"Semoga segera pulih dan bisa kembali bersekolah. Amin," doa Gubernur Khofifah yang disambut haru oleh para korban yang tengah dirawat.
Sementara itu , Sekdakab Probolinggo H. Soeparwiyono memastikan seluruh biaya penanganan kesehatan para korban ditanggung oleh Pemkab Probolinggo.
"Semua biayanya gratis dan akan ditanggung oleh pemkab melalui APBD," tegasnya.
Terkait arahan Gubernur Khofifah, sekda akan segera menindaklanjuti dengan mempercepat kajian pembangunan jembatan gantung pengganti di Kecamatan Pajarakan.
Diberitakan sebelumnya, ada 40 siswa dan 1 orang guru yang menjadi korban musibah putusnya jembatan gantung di Desa Kregenan. Setelah dievakuasi, 16 orang dikabarkan mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke RSUD Waluyo Jati.
Setelah mendapatkan penanganan, 5 orang di antaranya telah diperbolehkan pulang rawat jalan. Sementara 11 orang harus menjalani rawat inap. Sedangkan, 26 korban lainnya tercatat mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Pajarakan. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News