SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kegiatan misi dagang dan investasi di berbagai provinsi di Indonesia terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kali ini, Provinsi Kalimantan Barat menjadi tempat yang dipilih untuk memperluas dan memperkuat perdagangan dan pasar antar daerah serta mempertemukan para pelaku usaha.
Dalam misi dagang dan investasi kali ini, dipimpin oleh Sekdaprov Jatim Adhy Karyono mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Jum’at (30/9/2022).
BACA JUGA:
- Kunjungi Kantah di Pontianak, Menteri AHY Sampaikan Nilai Ekonomi pada Sertifikat Tanah
- Silaturahim ke Kiai Asep, Oesman Sapta Ngaku Kecolongan: Ini Soal Akhirat
- Silaturahim dengan Masyarakat Kelahiran Jatim di Aceh, Gubernur Khofifah Perkuat Misi Dagang
- Wujudkan UMKM Jatim Naik Kelas, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Tiga Hal ini
Misi dagang antara Jawa Timur dengan Kalimantan Barat merupakan titik strategis. Hal ini dikarenakan Jatim selalu surplus dalam kaitan perdagangan dengan Provinsi Kalbar.
Berdasarkan data BPS, nilai pembelian/bongkar dari Kalimantan Barat ke Jawa Timur sebesar Rp590,45 Milyar. Sedangkan nilai penjualan/muat dari Jawa Timur ke Kalimantan Barat sebesar Rp 1,01 Triliun. Sehingga Jawa Timur mengalami Surplus dengan Kalimantan Barat sebesar Rp1,60 triliun.
Tidak hanya itu, Jawa Timur berkontribusi sebesar 23,21% terhadap total nilai penjualan Kalimantan Barat dan berkontribusi sebesar 3,21% terhadap total nilai pembelian Kalimantan Barat.
Bahkan, dalam transaksi misi dagang dan investasi Jatim dengan Kalbar kali ini, Sampai dengan pukul 17.00 WIB, total transaksi yang tercatat sudah mencapai Rp. 109,305 Milyar dengan jumlah transaksi sebanyak 28 transaksi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kegiatan misi dagang dan investasi antar daerah ini memberikan kontribusi yang cukup siginifikan bagi neraca perdagangan barang dan jasa Jawa Timur. Hal ini dikarenakan berdasarkan data BPS, surplus perdagangan barang dan jasa Jawa Timur lebih banyak disumbangkan oleh perdagangan antar daerah.
Pada Semester I 2022, ketika net ekspor perdagangan luar negeri defisit Rp56,21 triliun, justru net ekspor perdagangan antar daerah menunjukkan surplus Rp151,37 triliun, sehingga secara total neraca perdagangan barang dan jasa Jawa Timur mengalami surplus Rp95,16 triliun.
“Alhamdulillah pada Misi Dagang kali ini jumlah transaksi per pukul 17.00 WIB tercatat mencapai Rp 109,305 milyar dengan 28 transaksi. Misi dagang dan investasi ini menjadi bagian dari ihtiar Pemprov Jatim untuk menjaga pertumbuhan ekonomi sekaligus kerjasama antar daerah yang diharapkan bisa saling menemu kenali potensi masing masing daerah khususnya terkait volatile food di saat kita berusaha mengendalikan inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat seperti sekarang ini,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jum’at (30/9/2022).
Tidak hanya itu, kata Khofifah, pelaksanaan misi dagang dan investasi ini juga sesuai arahan Presiden Jokowi yang meminta semua pihak termasuk Pemerintah Provinsi maupun kab/kota untuk bersama-sama bergotong royong menghadapi inflasi. Sehingga, pelaksanaan misi dagang ini menjadi bagian dari penguatan jejaring konektivitas antar wilayah untuk meningkatkan neraca perdagangan dalam negeri.
“Di setiap misi dagang Pemprov Jatim selalu membawa para pelaku usaha lokal dari masing-masing daerah termasuk para pelaku UMKM. Sehingga ini juga menjadi satu upaya dalam Peningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dalam belanja pemerintah dari kedua provinsi,” jelasnya.
Klik Berita Selanjutnya