MALANG, BANGSAONLINE.com - Tragedi Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Arema Vs Persebaya yang menyebabkan kurang lebih 174 orang meninggal, masih menyisakan duka mendalam.
Pemicu tewasnya ratusan suporter dari Arema FC itu masih simpang siur. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta sudah menyampaikan keterangan bahwa jatuhnya korban itu diakibatkan terjadinya penumpukan massa di salah satu pintu stadion, sehingga banyak yang sesak napas akibat kekurangan oksigen.
Di sisi lain, Agung, salah satu suporter Arema yang selamat dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, mengungkapkan kesaksiannya. Menurut Anggota Komunitas Suporter Aremania Amazone ini, massa berlarian ke pintu selatan karena panik lantaran polisi menembakkan gas air mata.
Warga Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ini memastikan kericuhan pada Sabtu (1/10/2022) malam bukan karena ada bentrok antar suporter Arema dengan Persebaya. Sebab, seluruh suporter yang hadir di Stadion Kanjuruhan adalah dari pihak Arema.
Karena itu, Agung menyebut tragedi Stadion Kanjuruhan murni karena kepanikan yang diakibatkan gas air mata yang dilontarkan oleh petugas kepolisian.
Agung kemudian menceritakan kesaksiannya dalam tragedi Stadion Kanjuruhan. Ia menjelaskan kronologi sebelum terjadinya insiden memastikan tersebut.
Klik Berita Selanjutnya