![Suharto, Tukang Becak Peraih Medali Emas SEA Games Diangkat Gubernur Khofifah Jadi Pegawai Bapenda Suharto, Tukang Becak Peraih Medali Emas SEA Games Diangkat Gubernur Khofifah Jadi Pegawai Bapenda](/images/uploads/berita/700/b06988058ac780cd1dea0fbb651d6611.jpg)
Suharto pernah menyabet juara 2 perorangan dan beregu 2000 km di Thailand di tahun 1976. Kemudian di tahun 1977, ia berhasil memecahkan rekor PON Nasional untuk nomor nomor individual time trial (ITT) dan team pursuit.
Bahkan, Suharto pernah mengikuti Olimpiade di Montreal Jerman 1978, namun kurang beruntung dan tidak dapat nomor juara karena ia mengalami kecelakaan saat mengayuh sepeda di sana. Tidak hanya itu, di tahun 1978 ia juga juara 3 Open Turnanen di China, serta juara 1 di SEA Games Kualalumpur tahun 1979.
Namun dengan segudang prestasi, Suharto di masa tuanya justru bekerja sebagai pengayuh becak untuk mencukupi keluarganya. Pekerjaan itu disambi dengan menjadi pemulung selama 20 tahun.
Tentu ini menjadi hal yang begitu kontras. Kondisi Suharto itulah yang membuat Gubernur Khofifah terenyuh sehingga diberikan perhatian.
Dalam kesempatan ini, Suharto turut menjadi penerima zakat produktif lantaran selain menjadi pegawai UPT Bapenda di Gresik. Ia saat ini juga berjualan kopi di malam hari sebagai usaha menambah penghasilan.
“Kegigihan Pak Suharto layak untuk ditiru. Masa mudanya beliau sungguh gemilang prestasinya. Semoga kita semua dilimpahkan rezeki yang lancar barokah oleh Allah SWT,” tutur Gubernur Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Suharto juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan testimoninya. Secara khusus, Suharto menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Gubernur Khofifah.
“Terima kasih, Ibu Gubernur. Alhamdulillah, saat ini hidup saya jauh lebih baik. Ini semua berkat perhatian Ibu Gubernur,” tutur Suharto, bapak tiga anak ini.
Ia menceritakan bahwa ia atlet balap sepeda yang berhasil mengibarkan merah putih di luar negeri. Namun ia menyatakan bahwa selama ini ia kurang mendapatkan perhatian.
“Maka saya pindah ke Gresik, dan alhamdulillah bertemu dengan Ibu Gubernur Khofifah, dan diberi pekerjaan di Bapenda. Terima kasih Bu Khofifah telah menyambung nyawa saya,” tegasnya.
“Sebelum kerja di Bapenda saya tukang becak, juga jadi pemulung cari rongsokan di jalan. Lalu ketemu Ibu Gubernur saat membagi sembako. Saya cerita prestasi-prestasi saya. Saat ditanya nomor hp, saya nggak punya, besoknya langsung dikirim hp, dan berlanjut hingga diberi pekerjaan,” urainya.
Untuk itu ia mengucapkan banyak terima kasih pada Gubernur Khofifah atas semua perhatian yang ia berikan. Menurutnya, perhatian Gubernur Khofifah sangat berarti hingga mengubah taraf hidupnya dan keluarga. (dev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News