Debit Air Meningkat, Polres Ngawi Pantau Aliran Sungai Antisipasi Banjir

Debit Air Meningkat, Polres Ngawi Pantau Aliran Sungai Antisipasi Banjir Jajaran Polres Ngawi intens melakukan pemantauan debit air sungai.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir membuat waspada akan datangnya bencana banjir.

Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera memerintahkan jajarannya untuk melakukan kesiapan dini. Di antaranya menyiapkan posko, memantau daerah rawan banjir, aliran sungai, dan debit air sungai. Khususnya debit air dua sungai yang melintasi wilayah Ngawi, yaitu Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.

Orang nomor satu di tersebut juga meminta perahu karet disiagakan di posko bencana di daerah rawan banjir. Sekaligus peralatan dapur umum, sehingga sudah siap sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Obat-obatan juga, semua siap," tegasnya.

Menurutnya, ada lima kecamatan di Kabupaten Ngawi yang masuk daerah rawan banjir karena berada di daerah aliran dan Bengawan Solo. Di antaranya Kecamatan Kwadungan, Ngawi Kota, Pitu, Karanganyar, dan Widodaren.

"Namun, sampai saat ini debit air sungai terpantau masih batas normal," tandasnya.

Terpisah, Kasatsamapta AKP Jumianto Nugroho membenarkan bahwa saat ini debit air dan Bengawan Solo terpantau dalam batas normal.

"Alhamdulillah, ketinggian air masih dalam batas normal. Di Jembatan Dungus, aliran sungai masih di tanda warna hijau. Semoga debit air tidak naik lagi dan tidak banjir," harap Jumianto saat memantau langsung di lapangan.

Meski demikian, di sejumlah titik ada air yang meluap hingga menggenangi jalan raya. Bahkan ada yang masuk mulai ke halaman warga di daerah Kwadungan.

"Sesuai dengan informasi Kapolsek Kwadungan, AKP Sunarijati, menyatakan bahwa situasi terkini debit air di depan Klinik Rahayu atau air sudah menggenangi jalan, namun masih bisa dilewati oleh kendaraan baik R2 maupun R4. Semoga tidak hujan," tutur Plt Kasi Humas Ipda Dian.

Sementara hasil pantauan di Jembatan Purwosari Kwadungan yang sedang dalam taraf perbaikan, air sudah mengarah ke selatan namun belum menggenang di perumahan.

Debit air Bengawan Madiun di dan mengalami kenaikan, tapi masih dalam batas normal. Selanjutnya, kondisi di Jembatan Gantung Dusun/Desa Gemarang Kedunggalar, debit air masih normal.

Sedangkan AKP Subandi mengingormasikan kondisi  yang melintasi Desa Pleset dan Desa Waruktengah. Menurutnya, air masih terus mengalami kenaikan sampai batas bibir sungai, namun belum naik ke akses jalan umum dan pemukiman.

"Dalam pantauan , luapan air hanya menggenangi persawahan yang sudah dipanen, namun tidak meluap ke akses jalan maupun pemukiman," pungkasnya Dian. (nal/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO