Cegah Banjir, Dinas SDACKTR Pasuruan dan Koramil 0819/20 Gempol Normalisasi Anak Sungai Wrati

Cegah Banjir, Dinas SDACKTR Pasuruan dan Koramil 0819/20 Gempol Normalisasi Anak Sungai Wrati Koramil, pemerintah desa, dan pihak swasta gotong toyong melakukan normalisasi Anak Sungai Wrati, Kecamatan Gempol.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Inisiatif bersama dengan Dinas SDA Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan serta jajaran Pemdes Gempol dan Legok dalam pencegahan bencana banjir, patut ditiru oleh kecamatan lain.

Mereka bersama-sama melakukan normalisasi Anak sepanjang lebih kurang 1,5 km mulai dari Dusun Ngering, Patuk, dan Tempel dan , Selasa (25/10/2022). Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di Kecamatan Gempol.

Danramil 0819/20 Gempol Kapten Cba Hadi Wibowo yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com menjelaskan normalisasi tersebut menindaklanjuti laporan Babinsa Koramil 0819/20 Gembol selaku pembina teritorial di desa.

Pasalnya, aliran sungai di sana sudah tidak lancar karena dipenuhi sampah dan sadimen lumpur sehingga berpengaruh terhadap kelancaran aliran anak sungai di desa-desa yang lain.

"Aliran sungai di Anak Wrati Gempol tidak lancar dan mengalami pendangkalan. Maka diperlukan normalisasi. Sebelum banjir kita lakukan antisipasi terlebih dahulu melalui normalisasi agar saat hujan tiba air tidak menggenangi rumah penduduk," ujar Kapten Hadi.

Dalam normalisasi kali ini, Dinas SDACKTR Kabupaten Pasuruan yang menyiapkan alat berat dan armada truk untuk mengangkut sedimentasi yang dikeruk. Sejumlah perusahaan yang konsen terhadap persoalan banjir juga turut mambantu kebutuhan material, seperti solar dan lainnya.

"Kami salah satu pengusaha di sini yang berhadapan langsung dan berdampak langsung terhadap sungai tersebut, sekaligus bagian dari warga , kami support material, apa yang dibutuhkan untuk normalisasi. Mohon maaf, kami tidak ngasih uang cash, tapi material nyata. Supaya pelaporannya jelas dan tepat sasaran," ucap Soleh, bagian fasilitasi di salah satu perusahaan yang ada di Gempol.

Ia mengungkapkan, normalisasi ini diestimasi selesai dalam 14 hari. Apabila penanganan yang dibutuhkan masih kurang, makan akan dilakukan perpanjangan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Sementara warga desa yang tinggal di sepanjang bantaran sungai sangat senang dengan dilakukannya normalisasi tersebut. Mereka berharap dampak bencana banjir yang terjadi setiap tahun bisa berkurang.

"Kami sangat mendukung sekali. Warga sepanjang sungai ini sangat berterima kasih sekali adanya normalisasi ini, warga merasa senang dan terbantu. Apalagi kondisi sungainya yang kotor dan dangkal, bahkan lebar sungai mulai menyempit," ucap Kades Legok, Nursalam. (bib/par/rev)

Lihat juga video '6 Hari Terseret Banjir, Petani di Pasuruan Ditemukan Mengapung':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO