41 Lampu dan Tutup Saluran Air Proyek Penataan 7 Kawasan Kota Gresik Hilang, Diduga Dicuri

41 Lampu dan Tutup Saluran Air Proyek Penataan 7 Kawasan Kota Gresik Hilang, Diduga Dicuri Ketua Komisi III DPRD Gresik Sulisno Irbansyah bersama Sekretaris Abdullah Hamdi menutup saluran yang penutupnya hilang dengan batu bata. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 41 buah tiang lampu dan grill tutup saluran air proyek penataan 7 kawasan di Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, dilaporkan hilang. Tiang lampu dan penutup saluran itu diduga dicuri oleh seseorang.

Ketua Komisi III Sulisno Irbansyah dan Sekretaris Abdullah Hamdi langsung melakukan sidak ke lokasi proyek begitu mendapat laporan adanya tiang lampu yang hilang.

Baca Juga: 4 Pimpinan DPRD Gresik Bisa Dilantik Bersamaan, Jika SK Mujid Riduan dari Gubernur Turun Minggu ini

"Kita dapat laporan ada 41 grill tutup saluran air dan lampu dicuri," ucap Sulisno Irbansyah kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela sidak.

Menurut Sulis, sapaan akrabnya, harga satu grill tutup saluran air kisaran Rp3 juta. Sementara 1 buah tiang lampu komplet harganya sekira Rp 10 juta. Sehingga, total kerugian mencapai Rp270 juta.

Hasil sidak, diketahui bahwa kualitas besi grill penutup saluran air kurang kuat. Sehingga, muda patah saat terlindas kendaraan bertonase berat.

Baca Juga: Jadi Pimpinan DPRD Gresik, Mujid Riduan Siap Dilantik Belakangan

"Banyak ditemukan grill penutup saluran air patah. Info dari masyarakat, ada yang patah terlindas kendaraan," terang anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.

"Kami juga banyak mendapatkan laporan kendaraan terperosok di saluran air," imbuhnya.

Menurut Sulis, patahnya grill penutup saluran air itu sangat membahayakan masyarakat. Juga merugikan pemerintah.

Baca Juga: SK Turun, DPP PDIP Tunjuk Mujid Pimpinan DPRD Gresik

"Kami akan kordinasi dengan dinas cipta karya dan perumahan kawasan permukiman (DCKPKP)," terangnya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, ia minta pihak kontraktor kerja sama dengan pihak keamanan untuk membantu pengawasan dan penjagaan.

"Kejadian ini menjadi evaluasi kami. Kami akan panggil pihak-pihak terkait untuk menuntaskan temuan ini," tutupnya.

Baca Juga: SK DPP PDIP untuk Pimpinan DPRD Gresik Definitif Belum Turun

Sementara itu, Abdullah Hamdi mengungkapkan dalam sidak pihaknya menemukan material proyek yang ternyata tak sesuai standar. Karena itu, temuan ini akan menjadi bahan evaluasi.

"Saya contohkan grill penutup saluran air. Ada yang patah saat terlindas roda kendaraan. Mengapa? Bisa jadi tak sesuai standar," ucapnya.

Sesuai kontrak dan addendum (perpanjangan waktu) pekerjaan, proyek seharusnya sudah rampung akhir Oktober 2022. "Sekarang bulan apa? November. Molor lagi kan," cetus anggota Fraksi PKB ini.

Baca Juga: Tim Perumus Rancangan Tatib DPRD Gresik Rampungkan Pembahasan

Tidak hanya itu, Abdullah Hamdi mengungkapkan pihaknya juga mendapat laporan dari warga sekitar bahwa pasca adanya proyek tersebut, banjir malah masuk ke permukiman warga. Sebab, air dari jalan tak bisa masuk dan tertampung di gorong-gorong karena mampet.

"Tadi ada warga di sekitar alun-alun bilang, (saat) hujan kemarin rumahnya banjir akibat air dari jalan masuk. Padahal selama ini tak pernah," ungkapnya.

"Menurut warga itu, saat pemasangan box culvert gorong-gorong dari arah alun-alun tak disambungkan dengan gorong-gorong penataan kawasan kota lama," tutupnya. (hud/rev)

Baca Juga: Soal Fasum Makam Perum GPR, DPRD Gresik Kembali Panggil PT Megatama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO