IPM Jatim 2022 Naik 0,61 poin, Khofifah: Alhamdulillah, Bukti Kebangkitan Berbagai Sektor

IPM Jatim 2022 Naik 0,61 poin, Khofifah: Alhamdulillah, Bukti Kebangkitan Berbagai Sektor

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur tahun 2022 mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tahun 2022 sebesar 72,75 atau mengalami kenaikan 0,61 poin (0,85 persen) dari tahun sebelumnya. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan langsung kenaikan tersebut, Jumat (18/11/2022) di gedung negara Grahadi, Surabaya.

“Alhamdulillah meskipun pandemi Covid-19 masih melanda, tapi meningkatnya ini menjadi penguat Optimisme Jatim Bangkit. Optimisme ini menjadi kekuatan dan semangat kita semua insya Allah kita bisa bangkit lebih kuat lagi ke depan,” kata Gubernur Khofifah.

Baca Juga: Dicurhati Pedagang Wonokromo, Khofifah: Pasar Tradisional Harus Tersentuh Digitalisasi

Lebih jauh Gubernur menjelaskan, kenaikan ini terdorong oleh semua indikator pembentuk , baik indeks kesehatan, indeks pendidikan, maupun indeks pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan. Termasuk Umur Harapan hidup (UHH) yang meningkat jadi 71,74 tahun lebih lama 0,36 tahun dibandingkan tahun sebelumnya yakmi 71,38 tahun.

Indikator pendidikan, Harapan Laman Sekolah (HLS) tahun 2022 tercatat sebesar 13,37 tahun, lebih tinggi 0,01 tahun dibanding sebelumnya yaitu 13,36 tahun. Sementara Rata-rata Lama Sekolah tahun 2022 mencapai 8,03 tahun, atau meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar 7,88.

Sedangkan indikator Pengeluaran per Kapita riil yang disesuaikan pada tahun 2022 mencapai Rp11.992.000 atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp11.707.000.

Baca Juga: HUT Ke-79, Khofifah: Profesionalisme TNI dalam Menjaga Proses Demokrasi RI Teruji dan Terbukti

Pemprov Jawa Timur terus berkomitmen meningkatkan IPM secara luas. Baik di sektor pendidikan, kesehatan, pendapatan perkapita, usia harapan hidup, hingga mengurangi angka kemiskinan.

“Ini semua kita lakukan untuk mendorong Jawa Timur menjadi provinsi yang berkemajuan, berdaya saing, unggul, dan yang paling utama adalah kesejahteraan masyarakat meningkat,” kata Khofifah.

Dijelaskan Gubernur, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

Baca Juga: Hari Batik Nasional 2024: Khofifah Ajak Masyarakat Bangga Berbatik

“IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Untuk itu, peningkatan ini menjadi salah satu gambaran keberhasilan proses pembangunan di Jatim. Dan tentunya ini merupakan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak termasuk elemen strategis yang ada di Jatim khususnya para bupati/ walikota,” terangnya.

Selain angka IPM Provinsi Jatim meningkat, jumlah kabupaten/kota di Jatim yang status pembangunan manusianya tergolong tinggi semakin bertambah yakni sebanyak 22 kabupaten/kota. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu sebanyak 21 kabupaten/kota. Tiga kabupaten/kota di Jatim dengan status pembangunan manusia sangat tinggi yaitu Kota Surabaya (82,74), Kota Malang (82,71), dan Kota Madiun (82,01).

Selanjutnya, tiga kabupaten/kota dengan progres pembangunan manusia paling cepat yakni Banyuwangi (1,34 persen), Nganjuk (1,333 persen), dan Lumajang (1,331 persen). Sementara itu, tiga kabupaten/kota yang memerlukan perhatian dan dukungan dalam pembangunan manusianya adalah Lumajang (66,95), Bangkalan (65,05), dan Sampang (63,39). (dev/ns)

Baca Juga: Hari Perdamaian Internasional, Khofifah Ajak Semua Pihak Terus Serukan Perdamaian di Palestina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO