SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Duka mendalam dirasakan pasangan suami istri (pasutri) Marini dan Setyo Hadi Purnomo (39) warga Desa Ganting RT 06 RW 01 Kecamatan Gedangan. Sebab, mereka harus kehilangan putra kesayangannya, Putra Kibar Pangestu (8) yang tewas terpeleset dan tenggelam di sungai desa setempat ketika asyik bermain bersama kedua temannya di pinggir sungai, Jumat (15/05).
“Kibar minta dipijeti kemarin malam. Saya menolak karena capek dan tidak menduga kalau itu permintaan terakhirnya,” ungkap Setyo Hadi Purnomo.
BACA JUGA:
Bapak 2 anak yang bekerja di PT. Maspion itu, mengaku sebenarnya sekeluarga hendak ke Jawa Barat, Sabtu (16/5) untuk mengikuti prosesi pernikahan saudaranya. Namun, karena putra bungsunya meninggal dunia, maka rencana dibatalkan. Sebaliknya, keluarga dari Jawa Barat yang akan melayat ke rumahnya.
“Kibar tidak pernah bermain di sungai itu, seingat saya. Biasanya hanya bermain di sekitar rumah saja. Makanya, saya sangat terkejut saat mendengar anak saya meninggal di sungai itu,” urainya sambil mengenang anaknya.
Sedangkan istrinya, Marini hanya menangis tersedu dan menutupi wajahnya dengan kerudung karena terpukul dengan kepergian anaknya. Kibar merupakan siswa kelas 3 di SDN I Ganting Kecamatan Gedangan. Sedangkan kakaknya, Iin Indi Pangesti sudah duduk di bangku SMK.
Dalam kejadian tersebut, kedua temannya sempat berusaha memanggil berkali-kali ketika Kibar tenggelam. Sebab anak-anak kecil tersebut tidak berani menolong dan memilih berlari untuk memberitahukan ke ibunda Kibar yakni Marini. Menerima laporan itu, Marini langsung menghubungi suaminya yang sedang bekerja di PT Maspion.
Kanit Reskrim Polsek Gedangan Ipda Untoro membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan. Selain itu, sungai tempat Kibar tewas memang cukup dalam.
“Keluarga memilih untuk segera dimakamkan, jadi tidak dilakukan otopsi,” pungkasnya. (nni/sho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
