Khofifah Ajak Sektor Pendidikan Tangkap Peradaban Dunia dengan Perkuat Kualitas dan Kerja Sama

Khofifah Ajak Sektor Pendidikan Tangkap Peradaban Dunia dengan Perkuat Kualitas dan Kerja Sama

Di tahun 2019, kembali Kishore Mahbubani memprediksi peradaban dunia yang mempunyai peluang menangkap adalah Indonesia. Karenanya, mengajak stakeholder pendidikan untuk memperkuat kerja sama diberbagai bidang agar bisa mewarnai peradaban dunia dengan nilai kemanusiaan, perdamaian, serta penghormatan antar sesama.

"Mari membangun penguatan di berbagai bidang, sektor pendidikan dengan bangunan perdamaian, pendidikan dengan industri, dan pendidikan dengan teknologi, pendidikan dengan budaya. Bagaimana Indonesia menangkap dan mewarnai peradaban dunia. Tentu berharap kita optimis bahwa jika Indonesia menangkap peradaban dunia. Jatim memenangkan itu, karena warna yang bawa adalah kebhinekaan, nusantara, dan kemanusiaan," tegasnya.

Karena itu, berpesan kepada para siswa yang meraih penghargaan SMA awards, pada saatnya memangku jabatan apa pun, sekolah setinggi apa pun, pada profesi apa pun, untuk tetap mencintai tanah air, Indonesia.

"Setinggi apa pun anak-anak melanjutkan pendidikan tertinggi, baik di Indonesia ataupun luar negeri. Di manapun profesi kalian, cintai negeri, jaga negeri ini, jaga Pancasila, jangan pernah pindah ke lain hati," pesan Gubernur .

Direktur SMA Kemdikbud Ristek Winner Jihad Akbar mengungkapkan, jika pihaknya memberikan apresiasi tertinggi kepada Dindik Jatim yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Sebab, memberikan wadah kompetensi siswa diberbagai bidang, baik seni, olahraga serta bidang spesifik kekinian yang dibutuhkan industri 4.0 dan era disrupsi. Juga berkaitan dengan kesuksesan peserta didik.

"Provinsi Jatim dikenal di tingkat nasional memiliki prestasi luar biasa. Salah satunya, melalui OSN (sekarang KSN) dan OPSI yang menjadi juara umum dan beberapa tahun terakhir provinsi Jatim mendominasi juara umum," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menyebut SMA awards ini sebagai wadah pengembangan kapasitas dan kreativitas siswa. Antusias siswa pun cukup tinggi. Yakni sebanyak 17.304 pelajar se Jawa Timur mengikuti 35 bidang lomba untuk memperebutkan penghargaan SMA awards. Jumlah tersebut kata Wahid, meningkat signifikan jika dibanding tahun lalu yang hanya 14.903 pelajar.

"Ini membuktikkan bahwa siswa-siswi kita menyukai kompetisi. Dan kita mewadahi itu untuk mengembangkan kualitas mereka dalam mengukir prestasi," ujarnya.

Wahid menambahkan penghargaan insan pendidikan jenjang SMA ini untuk menggali potensi akademik dan nonakademik siswa serta inovasi sekolah. (dev/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO