Wujudkan Jatim Lebih Kompeten, BPVP Sidoarjo Gelar Rakor Penyiapan Pelatihan Vokasi 2023

Wujudkan Jatim Lebih Kompeten, BPVP Sidoarjo Gelar Rakor Penyiapan Pelatihan Vokasi 2023 TUNJUKKAN MoU: BPVP Sidoarjo melakukan penandatanganan MoU saat rakor penyiapan pelatihan vokasi tahun 2023, Kamis (19/1/2023). Foto: Ist.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo menggelar rapat koordinasi (rakor) penyiapan tahun 2023, di Gedung , Jl Raya Kebaron, Kepadangan Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Kamis (19/1/2023).

Rakor ini digelar bersama 19 UPT (BLK) di bawah Pemprov Jatim dan BLK milik pemerintah kabupaten. BLK di bawah Pemprov Jatim yakni, BLK Surabaya, Pasuruan, Singosari, Wonojati, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Bojonegoro, dan Tuban.

Baca Juga: Bawaslu Kota Batu Buka Pendaftaran Panwascam, Ini Syaratnya

Sedangkan BLK milik pemerintah kabupaten yakni, Pasuruan, Tulungagung, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Rakor bertujuan agar yang diselenggarakan dan UPT BLK Mitra lebih baik serta lebih sesuai link and match dengan dunia kerja atau dunia industri, sehingga alumni pelatihan BLK berpeluang lebih besar untuk terserap di dunia kerja.

Dalam kegiatan ini, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara dengan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur serta lima lembaga sertifikasi profesi (LSP), yakni LSP BLK Sidoarjo, Surabaya, Singosari, Wonojati, dan Jombang.

Baca Juga: Tingkat Pengangguran Terbuka Turun, Gubernur Khofifah: Bukti Ekonomi Jawa Timur Terus Membaik

Kepala , Muhammad Aiza Akbar, mengatakan dengan disahkannya MoU tersebut, maka peserta pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh maupun seluruh mitra kerja terlindungi sejak dini oleh program jaminan sosial bidang ketenagakerjaan.

Selanjutnya untuk menjamin mutu pelatihan, maka seluruh peserta program yang diselenggarakan oleh dan mitra kerjanya akan dilakukan uji kompetensi (sertifikasi).

“Upaya penyelenggaraan yang lebih baik, dengan mutu yang lebih terjamin serta peserta pelatihan terlindungi program jaminan sosial merupakan sebuah ikhtiar bersama untuk mewujudkan kehadiran negara dalam meningkatkan kompetensi masyarakat, guna memperluas peluang untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik,” cetus Muhammad Aiza Akbar.

Baca Juga: Lantik 4 Pejabat Eselon II, Gubernur Khofifah Minta Segera Adaptasi dan Tancap Gas

Dalam kesempatan ini, Kabid Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim, Sunarya, mengatakan Pemprov Jawa Timur melalui Disnakertrans Provinsi Jatim sangat mengapresiasi rakor ini. Karena dengan rakor persiapan program kerja 2023, kegiatan yang dilakukan khususnya pelatihan berbasis kompetensi, punya perencanaan sesuai dengan regulasi, yaitu Permenakertrans 08 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelatihan Berbasis Kompetensi.

“Juga dapat membangun kolaborasi dan sinergitas antar BLK di wilayah koordinator guna menuju Jatim Kompeten. Karena kompetensi dari sekarang ini sangat diperlukan dalam dunia kerja, tapi yang tidak kalah penting juga softskill serta dapat sharing antar BLK dalam pelaksanaannya. Karena outcome dalam pelatihan ini adalah penempatan, sehingga bagi BLK yang penempatannya bagus bisa membagikan trik-triknya dalam menempatkan alumni lulusan BLK baik di sektor formal maupun informal (job creator),” urai Sunarya.

Dengan adanya pelatihan berbasis kompetensi, diharapkan bisa meningkatkan kompetensi angkatan kerja dan memperbesar potensi kesempatan kerja di Jatim. Mengingat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jatim masih cukup tinggi, yaitu sebesar 5,49% pada bulan Agustus 2022 atau sebesar 1,26 juta.

Baca Juga: Top! Jawa Timur Sabet 2 Penghargaan Indonesian Migrant Worker Award Tahun 2023

Asisten Deputi Wilayah Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Timur, Arie Fianto Syofian, memberikan apresiasi terhadap rakor tersebut. Ia berharap kolaborasi dan sinergi bersama BPJS ketenagakerjaan dapat meningkatkan produktivitas siswa pelatihan karena rasa aman saat melakukan aktivitasnya.

“Dengan sinergi dan BPJS Ketenagakerjaan ini, semoga perlindungan jaminan sosial dapat dimulai dari proses pelatihan kerja hingga tahap selanjutnya ketika benar benar menjadi pekerja sampai usia pension,” ungkap Arie Fianto Syofian. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO