BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kasus lumpy skin disease (LSD) terdeteksi di Kabupaten Blitar. Berdasarkan data, saat ini penyakit tersebut telah menyasar hewan ternak berupa sapi.
"Iya benar, kami sudah menemukan kasus penyakit LSD," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, Toha Mashuri, saat dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023).
BACA JUGA:
- Kebakaran di Srengat Blitar Telan Satu Korban Tewas, Diduga Akibat Korsleting
- Polres Blitar Amankan Ribuan Botol Arak Bali yang Hendak Dikirim ke Luar Jawa
- Ratusan Kelompok Tani Tembakau di Blitar Dapat Bantuan Alat Senilai Rp2 Miliar dari DBHCHT
- Ribuan Buruh di Blitar Dapat BLT dari DBHCT Rp300 Ribu per Bulan
Ia menyebut, sudah ada 5 kasus LSD di Kabupaten Blitar yang tersebar di dua kecamatan, yaitu Talun dan Gandusari. Tak hanya sapi, penyakit ini juga menyerang kerbau.
"Kami memastikan 5 hewan yang terpapar LSD ini sudah sembuh. Karena sudah melebihi 28 hari dan kondisi yang terus membaik," tuturnya.
Dalam menangani kasus LSD, pihaknya langsung memberikan pengobatan serta vaksinasi untuk ring 1, atau lokasi terdekat dari temuan kasus. Para peternak diminta waspada, namun tidak panik karena penyakit ini bisa diobati dan sudah ada vaksinnya.
"Melalui petugas di lapangan dan para medis, kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri hewan ternak yang terjangkit penyakit LSD dan gejalanya. Makanya peternak kita himbau waspada," urai Toha.
Ia menambahkan, Dinas Peternakan Kabupaten Blitar juga mengawasi lalu lintas hewan ternak secara ketat.
Adapun beberapa tanda hewan terpapar LSD di antaranya terdapat bentol-bentol pada kulit sapi berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, dan ekor. Untuk kasus berat, bentolan tersebut dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. (ina/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News