Ragam Program PPM PT BSI, dari Pemberdayaan UMKM Hingga Budi Daya Maggot

Ragam Program PPM PT BSI, dari Pemberdayaan UMKM Hingga Budi Daya Maggot Ketua Pokmas Pega Indonesia Sundariyanto (kanan) menunjukkan produk maggot kering dan larutan jamur jakaba dari pengolahan sampah organik. Foto: BANGSAONLINE

Selain ke lokasi budi daya maggot, BANGSAONLINE.com juga mengunjungi UMKM Center Q binaan PT BSI di Jl. Sukamade, Dusun Mulyosari, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

UMKM Center Q menjadi wadah berkumpul dan belajar para pelaku usaha kecil di wilayah sekitar tambang khususnya bagi perempuan. Hingga kini, mereka berhasil menciptakan 89 variasi produk UMKM berbasis potensi lokal, khususnya berbahan buah naga.

Mulai dari jus buah naga, mie buah naga, dodol buah naga, pie buah naga, stik buah naga, hingga . Selain buah naga, UMKM Center Q juga sukses memproduksi aneka oleh-oleh yang juga berbasis potensi lokal. Seperti keripik talas, klanting pedas, kopi bubuk, dan aneka penganan lainnya.

(Tampilan dan )

Menurut Amirul Darmawan, Community Development Supervisor di , produk-produk itu merupakan ide dari para ibu-ibu yang didampingi dari nol hingga akhirnya berhasil diproduksi.

“Kita bekerja sama dengan dinas koperasi, kita latih mereka bagaimana membuat produk, membuat kemasan yang menarik, dan kita ikutkan pelatihan PIRT sehingga produk-produk mereka bisa aman dan sah dijual di pasaran,” ujarnya.

Amirul mengungkapkan, total nilai penjualan di UMKM Center Q selama Januari – Desember 2022 mencapai Rp1,8 miliar, dengan rata-rata omzet Rp154 juta per bulan.

“Pada tahun 2022, UMKM Center juga berhasil masuk finalis 10 besar Kompetisi Jagoan Bisnis Banyuwangi dan memperoleh hadiah uang tunai Rp10.000.000,” ujarnya.

Bahkan, tambah Amirul, para ibu-ibu anggota UMKM Center itu kini tidak hanya melayani masyarakat lokal, tapi sudah bisa menjadi trainer di beberapa lembaga. “Biasanya mereka diajak Kementerian Desa PDTT, dinas koperasi, dan sekolah-sekolah untuk memberikan pelatihan dalam membuat produk olahan,” urainya.

Setelah dari UMKM Center, BANGSAONLINE.com kemudian mengunjungi pola bergulir binaan BSI di Desa Silirbaru. Melalui program ini, masing-masing kelompok peternak yang beranggotakan 10 orang mendapatkan 10 ekor kambing yang terdiri dari 9 betina dan 1 pejantan.

Peternak kambing binaan PT BSI ini juga diberi pelatihan bagaimana cara membuat pakan ternak . Sehingga, mereka tidak perlu setiap hari ‘ngarit’ atau mencari rumput untuk pakan ternak.

“Jadi seminggu cukup 1 sampai 2 kali cari rumput atau dedaunan, kemudian dibuat yang dapat disimpan untuk diberikan kepada kambing sewaktu-waktu,” ungkap Amirul.

(Proses pembuatan )

Adapun total bantuan kambing yang diberikan awalnya 286 ekor pada tahun 2017, sudah menjadi 1.627 ekor pada tahun 2022 atau meningkat 430 persen. Apabila dikonversi ke rupiah, nilai bantuan kambing dari PT BSI itu Rp715 juta pada tahun 2017, dan menjadi Rp4 miliar lebih di tahun 2022, dengan asumsi harga per ekor kambing Rp2,5 juta.

Selain tiga program tersebut, masih banyak program yang digulirkan PT BSI dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar perusahaan. Program-program tersebut diprioritas untuk wilayah ring 1 dan ring 2 perusahaan di 3 kecamatan, meliputi Kecamatan Pesanggaran (5 desa), Siliragung (5 desa), dan Bangorejo (7 desa). (rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO