Gedung Eks Hi-Tech Mall Mengenaskan, Menunggu Kepedulian Wali Kota Surabaya

Gedung Eks Hi-Tech Mall Mengenaskan, Menunggu Kepedulian Wali Kota Surabaya Kondisi gedung bekas Hi-Tech Mall di Jalan Wijaya Kusuma Surabaya yang kini tampak mengenaskan. Foto: MMA/bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Gedung pusat perbelanjaan bekas Hitech Mall yang cukup populer di Kota Surabaya kini kondisinya . Selain tak terawat juga sering diterjang banjir, terutama lantai bawah. Akibatnya lantai bawah yang sangat luas itu tak bisa ditempati.

Sri (bukan nama sebenarnya), salah seorang penjaga toko peralatan komputer di lantai II, saat ditemui BANGSAONLINE mengungkapkan bahwa kondisi gedung tersebut sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Dinilai Cederai Demokrasi, Ratusan Massa Deklarasi Coblos Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024

“Kalau banjir airnya sampai segini (ia menunjuk lututnya),” kata Sri kepada BANGSAONLINE, Sabtu (27/5/2023).

Menurut dia, Walikota Surabaya, , sebenarnya pernah datang meninjau langsung ke gedung tersebut. Tapi sejak kunjungan itu sampai sekarang belum ada kabar lagi.

“Katanya mau dibenahi, tapi tak tahu kapan,” kata Sri lagi.

Baca Juga: Gus Iqdam Doakan Menang dan Minta Jemaah Coblos Khofifah dan Eri Cahyadi di Pilkada 2024

Pintu utama gedung pusat perbelanjaan bekas Hi-Tech Mall yang kini ditutup rapat.

Letak gedung ini sangat strategis. Posisinya di pinggir jalan kembar, Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Gedung ini juga berjejer dengan Taman Remaja Surabaya (TRS) dan Taman Hiburan Rakyat (THR) yang juga milik Pemkot Surabaya.

Baca Juga: Gus Iqdam: Khofifah itu Tawadhu dan Andhap Asor

TRS itu juga sudah tak beroperasi lagi sejak September 2018. Namun sempat melontarkan janji. 

“Mosok di Surabaya tak ada hiburan murah,” kata kepada wartawan pada Senin 23 Januari 2023 lalu. Eri bahkan sempat memberi ancang-ancang harga tiket masuk sebesar Rp 25 ribu, tapi tidak termasuk tiket permainan.

Baca Juga: Diiringi Pawai, Eri-Armuji Berangkat Daftar Pilwali ke KPU Surabaya Naik Becak

Gedung eks Hi-Tech Mall ini sempat menjadi ikon pusat perbelanjaan elektronik spektakuler, bukan hanya di Kota Surabaya, tapi juga terbesar di Indonesia bagian timur. Saat itu gedung ini dikontrak dan kelola PT Jasa Boga selama 30 tahun. Namun pada 1 April 2019 kontrak itu resmi berakhir.

Sejak kontrak itu berakhir gedung ini kemudian dikelola paguyuban pedagang. Tapi berjalan hanya dua tahun karena nasibnya semakin terhuyung-huyung tak menentu.

Baca Juga: Gerindra Persiapkan Calon Berinisial A dalam Pilkada Surabaya

Pada era Walikota Surabaya Tri Rismaharini, gedung ini tidak mendapat perhatian. Bahkan Risma – panggilan walikota yang kini jadi Mensos RI itu - justru sempat mau mengosongkan gedung ini dari para pedagang. Para pedagang pun melakukan demonstrasi. Para pengunjuk rasa yang terdiri dari para pemilik atau penyewa stand itu bahkan tiga kali datang ke Balai Kota Surabaya untuk bertemu Risma. Tapi hanya bertepuk sebelah tangan.

, walikota yang baru, sempat memberi angin segar bagi para pedagang. Tapi hingga kini belum ada tindak lanjutnya.

“Ya, karena pemerintah kan masih menunggu dana (investor). Dari mana pemerintah dapat dana,” kata Sri. Menurut dia, idealnya gedung ini dikelola swasta. “Kalau swasta kan bagus. Contoh kebun binatang Surabaya. Saat dikelola Pemkot Surabaya malah tak terurus. Bahkan binatangnya banyak yang mati,” katanya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

“Sama dengan gedung ini. Sampean lihat, kotor semua,” kata Sri. Bahkan, menurut dia, banyak hewan berseliweran.

Bukan hanya kotor. Gedung ini seolah sudah tutup. Bahkan BANGSAONLINE sempat bingung ketika masuk ke halaman gedung ini. Karena pintu utama ditutup rapat. BANGSAONLINE baru tahu jalan masuk ketika tanya pada orang yang duduk sembari main HP di depan pintu utama itu.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Sekolah Perawat, Lulus Langsung Kerja

“Masuknya lewat sana,” kata orang tersebut sembari menunjuk ke arah utara gedung yang catnya sudah kusam itu.

Di pintu sebelah utara itu ada tulisan THR IT MALL MASIH BUKA.

Gedung ini memang butuh kepedulian Walikota . Selain untuk membantu para pedagang juga sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama warga Kota Surabaya.

Baca Juga: Eri Cahyadi Terbitkan SE Larangan Judi Online di Lingkungan Pemkot Surabaya

“Harga barang-barang elektronik di sini sangat murah karena sewa gedung ini juga murah,” kata Sri.

Ia memberi contoh stand atau toko yang ia jaga. “Ini sewanya cuma Rp 2 juta satu tahun,” kata dia.

Karena itu harga barang-barang elektronik dijual relatif murah. “Kalau di WTC harga barang itu Rp70 ribu atau Rp80 ribu, disini cuma Rp60 ribu,” kata Sri sembari mengatakan bahwa sewa stand di WTC seukuran stand yang ia tempati mencapai Rp25 juta.

"Sebenarnya banyak sekali pedagang berminat jualan di sini tapi karena kondisinya seperti ini ya mereka pindah," kata Sri. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO