SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Polresta Sidoarjo hingga kini belum juga bisa mengungkap identitas dari korban mutilasi. Terlebih, hingga saat ini baru ada dua potongan tubuh saja yang berhasil ditemukan.
Kedua potongan tubuh yaitu badan korban dan juga kaki korban itu sudah teridentifikasi memiliki kecocokan. Namun, lengan dan juga telapak kaki korban masih menghilang.
Baca Juga: Kuatkan Sinergitas, Polresta Sidoarjo Beri Kejutan Bawa Tumpeng dan Kue untuk HUT TNI Ke-79
Saat dikonfirmasi, Kamis (15/6), Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro masih belum bisa mengatakan banyak hal.
"Masih belum ada banyak hal, masih dalam penyelidikan," ungkapnya.
Begitu pun pos aduan yang dibuat Polresta Sidoarjo untuk pelaporan jika ada orang dengan kecocokan ciri tersebut, nampaknya belum membuahkan hasil yang signifikan.
Baca Juga: Kampanyekan Pilkada Damai, Polresta Sidoarjo Sebar Imbauan Anti-Hoaks
Kusumo mengatakan bahwa sudah ada beberapa orang yang melapor. Akan tetapi belum ada satu pun yang memiliki ciri ataupun waktu hilang sesuai identifikasi mayat.
"Ada dari Surabaya, kemudian Sidoarjo, Gresik, Madura, juga yang melapor ke kami," ungkapnya.
Kendati begitu, Kusumo tidak memberikan jumlah pasti mengenai berapa laporan aduan yang masuk. "Semuanya tidak ada yang sesuai," jelasnya.
Baca Juga: Pria Asal Bogor Dicokok Polisi di Sidoarjo Usai Pekerjakan 4 Anak di Bawah Umur sebagai PSK
Perwira berpangkat melati tiga itu tidak menampik jika ada salah seorang pelapor yang sudah dites DNA. "Hasilnya masih tidak cocok," tuturnya.
Sementara itu mengenai apakah ada barang bukti lain, dirinya tidak menemukannya. Hanya ada CCTV dari sekitaran TKP kedua, yaitu di Kenpark, Kenjeran, Surabaya yang sudah didapatnya.
Mengenai apakah pelaku terekam dalam gerbang pintu masuk dan keluar kendaraan di Kenpark, Kusumo belum bisa memastikannya. "Belum bisa berbicara ya, CCTV masih kita dalami lagi," jelasnya.
Baca Juga: Modal Pistol Mainan, 4 Pria di Sidoarjo Pura-Pura Jadi Polisi Peras Pemakai Sabu
Begitupun dengan berbagai macam dugaan seperti apakah ada motif dendam dan apakah pelaku merupakan orang yang ahli dalam mengiris, sehingga bisa membuat potongan rapi, lagi-lagi Kapolresta Sidoarjo belum bisa memastikanya.
"Segala kemungkinan ada, tapi pendalaman masih ke identitas korban," ungkapnya. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News