SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Klinik Mata KMU menggelar skrining katarak dan pemeriksaan kesehatan gratis dalam memperingati bulan kesadaran untuk penyakit Katarak di dunia atau disebut sebagai Cataract Awareness Month, Selasa (20/6/2023).
Inisiasi ini digalakkan, mengingat fakta akan Katarak ini sungguh mencengangkan dan membutuhkan penanganan khusus. Bahkan di Sidoarjo, Katarak merupakan penyebab kebutaan terbesar yang harus diwaspadai.
BACA JUGA:
- Mantan Bendahara Maju Sebagai Calon Ketua DPD REI Jatim, Klaim Didukung 9 Komisariat
- Sidang Kasus Pemotongan Insentif ASN Sidoarjo: Jaksa Tolak Pledoi Siskawati
- Umsida Ajak Jurnalis, KPU, Bawaslu dan Pengamat Diskusi Dampak Politik Identitas di Pemilu
- Cegah Bullying, Polisi Edukasi Pelajar SDN Janti Tulangan Sidoarjo
Penanggung Jawab Klinik Mata KMU Sidoarjo, Miftahur Rochmah, mengatakan bahwa momen Cataract Awareness Month ini merupakan upaya yang tepat dalam mewujudkan misi pemberantasan kebutaan.
"Seperti yang dilakukan Klinik Mata KMU Sidoarjo kemarin, para petugas kesehatan beserta dokter spesialis mata memberikan edukasi tentang katarak kepada masyarakat, termasuk melakukan cek gula darah acak (GDA) dan skrining katarak," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com.
Ia berharap, melalui Cataract Awareness Month, seluruh masyarakat di dunia bisa lebih peduli dengan katarak. Mengingat, Katarak ini adalah kasus yang paling banyak menyebabkan kebutaan di dunia, termasuk di Sidoarjo.
Pada 2022, Miftahur mengatakan bahwa tercatat 822 kasus Katarak di KMU Sidoarjo, dan hingga tahun ini sudah ada 313 orang menderita katarak. Berdasar data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2018, bahwasanya penyebab kebutaan terbesar di Indonesia adalah Katarak. Sebesar 34, 47% penderita Katarak mengalami kebutaan, kemudian disusul oleh Glaukoma.
"Bahkan di KMU Sidoarjo sendiri, kebanyakan memang pasien Katarak," tuturnya.
Miftahur mengakui, kondisi saat ini kepedulian masyarakat terhadap Katarak masih minim. Sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa penyakit Katarak ini hanya diderita oleh lansia atau lanjut usia saja.
"Padahal, banyak jenis Katarak yang bisa terjadi kepada siapa saja, mulai sejak lahir, bahkan di usia remaja atua yang disebut Katarak Juvenil," terang dokter yang akrab disapa dokter Ifa ini.
Dilanjutkannya, mendiagnosis dan mengobati katarak sejak dini pada anak sangat penting. Tujuannya, tentu saja untuk meningkatkan dan mendorong perkembangan penglihatan yang normal.