Ia mengenaskan, pembangunan rumah tidak layak huni menyasar saudara fakir miskin. Tidak pandang latar belakang apapun, sepanjang warga negara Indonesia, program pembangunan rumah layak huni bisa di akses.
"Mereka yang patut kita perhatikan dan kita sampaikan bantuan santunan nasional," jelasnya.
Mengenai sumber dana, Joko menegaskan berasal dari sumbangan anggota. Baik dalam bentuk tenaga, uang, termasuk potensi lain dari anggota tarekat Shiddiqiyyah.
Sementara itu, penerima program layak huni Shiddiqiyyah, Supriyanto (45), yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan berterima kasih atas bantuan dari warga Shiddiqiyyah.
"Terima kasih sekali, bersyukur kepada Allah SWT, karena rumah saya sebelumnya kurang layak, dihuni empat orang," pungkasnya.
Perlu diketahui jamaah Thoriqoh Shiddiqiyyah, Kabupaten Jombang, telah membangun dan menyerahkan 1.677 unit rumah layak syukur layak huni Shiddiqiyyah pada momentum kemerdekaan bangsa Indonesia ke-77 tahun 2022 kemarin.
Ribuan rumah layak huni diserahkan secara simbolis saat santunan sosial di Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang pada tahun kemarin. (aan/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News