Salah Satu Petugas Lapas Pemasyarakatan Terima Penghargaan dari BNPT

Salah Satu Petugas Lapas Pemasyarakatan Terima Penghargaan dari BNPT Penghargaan yang diberikan kepada salah satu petugas Lapas Surabaya oleh BNPT.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Salah satu petugas pemasyarakatan di Lapas Surabaya, mendapatkan, penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme () Awards pada Jumat (29/7/2023).

“Kami mengapresiasi penghargaan yang diterima pak Bambang, tentunya ini berkat dedikasi dan integritas yang diberikannya selama bertugas sebagai wali pemasyarakatan,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari.

Baca Juga: Paradigma Baru Corporate University, Kanwil Kemenkumham Jatim Dorong Jajarannya Jadi Aktor Utama

Imam mengatakan, penghargaan ini diberikan oleh karena menilai Bambang merupakan wali pemasyarakatan yang memberikan kontribusi yang besar dalam proses deradikalisasi terhadap warga binaan pemasyarakatan tindak pidana terorisme.

juga memberikan apresiasi atas kesetiaan dalam tugas yang beresiko tinggi serta hasil capaian yang nyata dalam pendampingan narapidana terorisme,” tutur Imam.

Imam menuturkan, hal ini harus menjadi teladan bagi petugas pemasyarakatan lain, mengingat saat ini, terdapat 21 narapidana kasus terorisme yang tersebar di 10 lapas di Jatim.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar DJKI Mengajar di SMK Telkom Malang

“Menjadi wali bagi narapidana teroris itu memang dibutuhkan keahlian khusus, lebih dari itu, agar dipercaya oleh napiter juga diperlukan integritas dan dedikasi, sehingga napiter percaya dan mau kembali lagi menyatakan ikrar setia NKRI,” jelas Imam.

Bambang mulai menjadi wali bagi narapidana sejak April 2007. Dan selama itu, dirinya telah mendampingi lebih dari 50 narapidana.

“Kami kerja ikhlas saja dan kami menjaga benar kepercayaan dari teman-teman narapidana teroris, hubungan silaturahmi juga masih terjadi sampai sekarang,” kata Imam.

Baca Juga: BHP Goes To Campus Ada di Unair

Menurutnya, selama Bambang bertugas, sudah dua kali menerima penghargaan serupa. Diantaranya, penghargaan dari Ditjen Pemasyarakatan atas Peran dan Kepedulian sebagai Pembina Narapidana Kasus Terorisme (2017). Kemudian, dari Menkumham RI Kategori Karya Dhika Madya atas Keberhasilan Melakukan Deradikalisasi, Mampu Menjalin Komunikasi Sangat Baik serta Merubah Mindset Napiter di tahun yang sama.

Meski begitu, menurut pria kelahiran Surabaya itu, ada banyak sekali lika-liku saat mendampingi narapidana kasus teroris.

Tak jarang, pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan di Lapas I Surabaya itu mendapatkan teror dari kelompok lama yang sebelumnya menaungi para teroris.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Ajak Stakeholder Terlibat dalam Survei Penilaian Integritas

“Paling ekstrim mungkin teror bom ikan yang ditaruh di bawah mobil saya sekitar tahun 2016, Alhamdulillah saya masih dilindungi Allah,” kenang pria yang sudah 22 tahun mengabdikan dirinya di Lapas I Surabaya itu.

Ke depannya, Imam berharap semakin banyak petugas yang mau menjadi wali narapidana kasus teroris. Karena menurutnya, relatif sulit melunakkan hati narapidana kasus terorisme. Sehingga diperlukan lebih banyak petugas yang terlatih.

“Alih-alih adu dalil, kami memilih pendekatan manusiawi. Menyentuh hingga ke lubuk hati,” ungkap Imam.

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Dukung Sekjen Baru Tingkatkan Capaian Kinerja

Petugas pemasyarakatan selama ini memang kerap melakukan intervensi secara sosial. Salah satunya dengan mengadakan diskusi.

Metode yang tak kalah efektif adalah dengan menyentuh hati. Petugas kerap memberikan diskresi. Berupa kesempatan untuk melakukan panggilan video kepada keluarga.

“Dijamin, kalau sudah ingat dan tahu kondisi keluarganya, mereka tak kuasa menitikkan air mata,” urainya

Baca Juga: 3 Kebijakan Izin Kemigrasian Baru, Kakanwil Kemenkumham Jatim Berharap Bisa Tingkatkan Perekonomian

Saat ini, di Lapas I Surabaya tinggal 4 narapidana kasus teroris. Keempatnya sudah berikrar setia kepada NKRI.

Selain Bambang, terdapat narapidana kasus teroris asal Lapas IIA Sidoarjo, Suherman, yang juga meraih prestasi dalam lomba pidato kebangsaan yang diadakan dalam rangka HUT ke-13. Dia menjadi juara III dari kejuaraan yang diikuti puluhan narapidana teroris di Indonesia itu.

“Capaian ini menjadi bukti nyata, bahwa upaya deradikalisasi di lapas dan rutan di Jatim membuahkan hasil yang positif,” tutup Imam. (cat/sis)

Baca Juga: Overstay 148 Hari, Imigrasi Malang Deportasi Warga Timor Leste

Sumber: Humas Kemenkumham Jatim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Momen Haru Warga Binaan Lapas Ngawi Buka Bersama Keluarga':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO