Penghasilan Istri Satu bulan Rp 2 Miliar, Kiai Miliarder Ini Waktu Mondok Makan Sisa Santri

Penghasilan Istri Satu bulan Rp 2 Miliar, Kiai Miliarder Ini Waktu Mondok Makan Sisa Santri Prof Dr H Haris Supratno, Rektor Unhasy (nomor 3 dari kiri), Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) dan istrinya, Nyai Hj Lelly Lailiyah, Nya Hj Farida Salahuddin Wahid (nomor 2 dari kiri), M Mas'ud Adnan (nomor 2 dari kanan) dan Dr H Abdullah Aminuddin Aziz, M.Pd (paling kanan). Foto: bangsaonline.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, menegaskan bahwa manajemen yang baik sangat menentukan terhadap keberhasilan usaha atau bisnis kita. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Surabaya dan Pacet Mojokerto itu memberi contoh usaha yang dilakukan istri tercintanya, Nyai Hj Alif Fadilah.

“Penghasilan istri saya satu bulan Rp 2 miliar,” kata saat menjadi narasumber dalam Seminar Entrepreneurship dan bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas’ud Adnan di Aula Gedung A Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang Jawa Tmur, Ahad (30/7/2023).

Baca Juga: Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

Itu baru penghasilan istrinya. "Tapi kalau dikumpulkan dengan penghasilan sendiri bisa sampai Rp 6 miliar bahkan Rp 8 miliar dalam satu bulan," timpal M Mas'ud Adnan.

Selain hadir sebagai narasumber KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), pengasuh Pesantren Tebuireng dan M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE. Seminar dan bedah buku itu dibuka Rektor Unhasy Prof Dr Haris Supratno dan dimoderatori Dr H Abdullah Aminuddin Aziz, M.Pd, Wakil Rektor Unhasy.

Dalam acara yang digelar BEM Unhasy dan diikuti sekitar 350 mahasiswa itu hadir Nyai Hj Farida Salahuddin Wahid, istri almaghfurlah Gus Sholah, dan Nyai Hj Lelly Lailiyah, istri Gus Kikin dan para wakil rektor, dekan serta dosen Unhasy.

Baca Juga: Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo

Menurut , istrinya mengelola 24 kantin yang konsumennya para santri . Kini bahkan memiliki kebun sayur dan kolam ikan yang terhampar luas di tanah berhektar-hektar tak jauh dari pondoknya. Sehingga untuk kebutuhan para santrinya tak perlu belanja di pasar atau pada orang lain. 

Otomatis perputaran uang dan keuntungannya semakin tinggi.

“Karena istri saya bisa memenej dengan baik,” kata yang selalu memakain baju berwarna putih.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Di Pesantren , tutur , para santri dilarang membeli jajan atau kue di luar.

“Karena aqrabu binnajas, dekat dengan najis dan narkoba,” kata . Otomatis di sekitar Pesantren tak ada warung kaki lima atau orang berjualan makanan dan kue.

Tapi para tetangga pesantren, tutur , diberi konpensasi. Yaitu laundry atau cuci pakaian santri.

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

“Sebanyak 850 KK yang mengerjakan laundry para santri,” kata sembari merinci harga cucian tiap bulannya.

bahkan merekrut para tetangga yang punya keahlian pertukangan untuk mengerjakan bangunan-bangunan baru di pondoknya. memang terus membangun gedung-gedung baru.

“Saya punya 200 tukang yang tiap hari mengerjakan bangunan. Bangunan di pesantren saya tak pernah berhenti,” kata abah 9 putra-putri itu.

Baca Juga: Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa

Para peserta Seminar Entrepreneurship dan bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas’ud Adnan di Aula Gedung A Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang Jawa Tmur, Ahad (30/7/2023). Foto: bangsaonline

juga punya usaha lain yang dikelola putra-putrinya. Antara lain air mineral, pabrik tahu tempe, pabrik roti, dan juga SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji). Bahkan pengadaan barang-barang bangunan juga ditangani secara tersendiri oleh putra-putrinya, disamping kebutuhan beras untuk konsumsi santri.

Baca Juga: Khofifah - Emil Jadi Paslon Nomor 2 Pilkada Jatim, Sarat Makna Optimisme Keberlanjutan

“Banyak orang tak percaya bahwa SPPBE itu milik saya. Mereka mengira saya hanya atas nama. Paling yang punya ya orang China,” kata mennirukan pernyataan orang sembari tertawa. memaklumi karena umumnya ijin operasional SPPBE hanya bisa diakes orang-orang penting yang punya jabatan strategis. Diantaranya anggota DPR.

“Tapi biasanya ijin itu oleh mereka dijual kepada orang-orang China karena untuk membangun SPBE itu perlu modal Rp 30 miliar,” kata .

kini memang  populer sebagai kiai miliarder. "Tapi untuk meneladani jangan hanya dilihat sekarang. Tapi lihatlah saat muda ketika masih miskin," kata M Mas'ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.

Baca Juga: Gus Fahmi Bantah Ada Pertarungan Politik Kiai dalam Pilkada Mojokerto 2024

Alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair itu mengatakan bahwa saat remaja sangat miskin. "Untuk makan saja tak punya. makan sisa-sisa santri. Ya itu intip yang melekat di kendil," kata Mas'ud Adnan.

"Jadi , kalau lapar, pada pukul 12 malam masuk ke dapur para santri. Lalu mencari kendil yang tengkurap yang masih ada intipnya atau sisa nasi. Intip itu dituangi air lalu dimasak. Itulah yang dimakan ," kata Mas'ud. 

Padahal, kata Mas'ud Adnan, abah , Kiai Abdul Chalim, ulama besar. "Kiai Abdul Chalim sahabat akrab Kiai Wahab Hasbullah saat sama-sama belajar di Makkah," kata Mas'ud Adnan. 

Baca Juga: Gus Fahmi, Putra Kiai Chusaini Ilyas: Abah Saya Jangan Ditabrakkan dengan Kiai Asep

"Jadi Kiai Abdul Chalim itu pendiri NU dan juga pejuang kemerdekaan RI," tambahnya.

Kiai Abdul Chalim wafat saat kelas 2 SMAN Sidoarjo. "Setelah ditinggal wafat abahnya memutuskan untuk berhenti sekolah karena tak ada yang membiayai," tutur Mas'ud. 

Namun semangat belajar sangat tinggi. Meski drop-out sekolah tetap belajar di pondok pesantren. Bahkan rela menjadi kuli bangunan agar bisa kuliah.

Tapi benarkah ditolak ketika melamar cewek? Silakan ikuti lanjutan tulisan ini besok. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO