IKA PMII Geruduk Polres Tuban, Minta Usut Tuntas Dugaan Kekerasan dan Pelecehan Seksual saat Demo

IKA PMII Geruduk Polres Tuban, Minta Usut Tuntas Dugaan Kekerasan dan Pelecehan Seksual saat Demo IKA PMII Tuban saat mendatangi Polres Tuban, untuk meminta pertanggungjawaban atas dugaan kekerasan dan pelecehan seksual saat demo menyoroti kinerja Bupati dan Wakil Bupati Tuban, Kamis (17/8/2023).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pengurus dan anggota Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tuban, datangi , Kamis (17/8/2023).

Kedatangan sejumlah anggota tersebut, untuk meminta pertanggungjawaban , atas dugaan kesalahan prosedur aparat kepolisian saat bertugas mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan kader-kader PMII Tuban.

Baca Juga: Polres Tuban Geledah Dua Rumah Warga, Dicurigai Jadi Tempat Peredaran Narkoba

Mereka mengecam keras, cara pengamanan saat melakukan aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa dari PC PMII Tuban, yang menyoroti kinerja Bupati dan Wakil Bupati Tuban, Rabu (16/8/2023) kemarin.

"Yang pasti kami meminta agar sesegera mungkin melakukan tindakan tegas atas kejadian yang menimpa adik-adik kami ketika melakukan aksi demonstrasi," jelas Ketua PC , Khoirul Huda.

Huda mengatakan, pihaknya memastikan ada pelanggaran prosedur dalam pengamanan unjuk rasa yang dinilai tidak sesuai dengan Peraturan Kapolri No. 16 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengendalian Massa (Protap Dalmas).

Baca Juga: Kades Mlangi Tuban Diperiksa Polisi Terkait Perusakan Rumah Warga

Menurutnya, saat pengamanan aksi demo PC PMII Tuban, sempat diwarnai aksi tindak kekerasan dan dugaan pelecehan seksual yang menimpa salah satu kader perempuan yang melakukan aksi demonstrasi.

Saat ini, sudah membentuk tim pencari fakta yang bertugas memperdalam insiden ini.

Dari bukti sementara yang didapat, beberapa oknum petugas kepolisian terbukti melakukan pelanggaran prosedur keamanan unjuk rasa dengan melakukan tindakan kekerasan seperti menyeret, memukul, membanting, dan ada dugaan pelecehan seksual.

Baca Juga: Tinggal Sendirian, Nenek yang Tanahnya Digugat Sengketa di Tuban Ditemukan Tewas

"Semestinya yang melakukan penanganan kepada perempuan saat melakukan aksi unjuk rasa adalah Polwan bukan petugas laki-laki. Inilah yang menjadi salah satu kemarahan kami," jelas Huda.

Selain upaya internal yang dilakukan , organisasi ini juga mulai mendapatkan dukungan dari pengurus IKA PMII dan PC PMII dari seluruh Indonesia.

Mereka berharap, preseden buruk ini, tidak terjadi lagi dan menjadi momok menakutkan bagi mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya.

Baca Juga: Diduga Rusak Bangunan, Pemdes Mlangi Dilaporkan Warga ke Polisi

"Selain membentuk tim pencari fakta, juga sudah menyiapkan kuasa hukum yang akan menangani dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu, benar-benar melakukan tindakan tegas dan terbuka kepada anak buahnya yang terbukti melakukan pelanggaran," tutupnya.

Sementara itu, Wakapolres Tuban Kompol Palma Fitria Pahlevi akan melakukan pemeriksaan dan melaporkan hal ini kepada .

Selanjutnya, ia menyebut akan memberitahukan hasilnya kepada keluarga besar PMII Tuban meski belum berani memastikan kapan hal ini akan dilakukan.

Baca Juga: Viral Kasus Penganiyaan dan Dugaan Pencabulan di Tuban Berujung Saling Lapor Polisi

"Apa yang tadi disampaikan tentunya akan kami tindaklanjuti. Semoga kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Selama bertahun-tahun kita melakukan pengawalan dan pengamanan aksi mahasiswa baru kali ini terjadi tindakan seperti ini," ujarnya.

Massa kemudian kembali ke , setelah memastikan akan terus melakukan pengawalan kasus ini.

Apabila dalam waktu dekat dinilai tidak ada pertanggungjawaban dari , maka akan dilakukan berbagai upaya termasuk aksi solidaritas dan upaya hukum. (gun/sis)

Baca Juga: Waspada, Begal Payudara Berkeliaran di Tuban, Polisi Buru Pelaku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO