KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Abdullah Abu Bakar yang sekaligus sebagai Pengarah TPAKD Kota Kediri membuka literasi dan inklusi keuangan bagi ASN di Auditorium Adipadma IIK Bhakti Wiyata, Kota Kediri, Rabu (13/9/2023).
Literasi dan inklusi keuangan ini mengambil tema 'Berinvestasi dengan Bijak untuk ASN Kota Kediri (Berdikari)'. Narasumber yang dihadirkan adalah Kepala BEI Perwakilan Jawa Timur Dewi Sriana, Perwakilan Dirjen Surat Utang Negara Yusman A. Setyawan, Manajer Pegadaian Kota Kediri Agus Budi, dan dari OJK Kediri Nur Hidayatul. Kegiatan ini diikuti perwakilan ASN dari setiap OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
BACA JUGA:
- Juli 2024, Sektor Jasa Keuangan di Wilker OJK Kediri Terjaga dan Stabil
- Lindungi Konsumen Jasa Keuangan, OJK Kediri Kenalkan Kontak 157, Bursa Efek, hingga Satgas Pasti
- Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, OJK Kediri akan Gelar Financial Festival 2024
- Pj Wali Kota Kediri Ingatkan Pentingnya Penerapan Prinsip Manajerial yang Baik dalam Pekerjaan
"Saya senang pemkot bisa berkolaborasi dengan OJK dan TPAKD menggelar acara yang bagus ini. Menurut saya acara seperti ini memang harus ada. Saya melihat banyak sekali orang yang punya uang, tapi ketipu dalam hal investasi," ujarnya.
Menurut dia, berdasarkan data dari katadata.co.id kerugian yang dialami masyarakat terkait investasi ilegal sejak tahun 2018 hingga 2022 mencapai Rp126 triliun.
Adapun penyebab maraknya investasi ilegal di Indonesia dari sisi pelaku adalah kemudahan membuat aplikasi, website, dan penawaran melalui media sosial. Serta banyak server di luar negeri yang dipakai untuk mengelabui. Sementara dari sisi korban atau masyarakat, banyak yang tergiur bunga tinggi dan belum paham investasi.
"Saya juga mengapresiasi OJK telah melakukan banyak tindakan-tindakan terkait pinjaman online dan investasi bodong. Investasi bodong ini masuknya bisa dari mana saja dan menjanjikan hal yang manis, yakni cuannya besar. Nah, biasanya yang menjanjikan cuannya besar ini bohong," jelasnya.
Klik Berita Selanjutnya