Turut Berduka, Muzammil Syafi'i Ceritakan Pengalaman Berjuang Bersama Cak Anam di Ansor

Turut Berduka, Muzammil Syafi Almarhum Choirul Anam semasa hidup.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Pembina Alumni IPNU Jatim H. Muzammil Syafi'i turut berduka atas meninggalnya H. atau akrab dipanggil .

"Hari ini kita semua warga NU Jatim dikagetkan dengan berita duka atas wafatnya tokoh NU dan sahabat H. , mantan Ketua PW GP ," kata Muzammil saat wawancara dengan BANGSAONLINE.com di kediamanya RM. Palm Resto, Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan, Senin (9/10/2023).

Muzammil mendoakan agar diampuni segala dosannya, serta amal ibadahnya diterima oleh Allah Swt. Menurutnya, merupakan sosok pejuang NU, khususnya di banom Ansor. Ia merupakan mantan Ketua DPW PKB Jawa Timur dan mantan Ketua Umum .

Muzammil lalu mengulas kisah perjuangannya bersama saat menjadi pengurus Ansor. Ia mengaku pernah menjadi tim ketika Konferensi Wilayah di Tuban.

Ketika terpilih sebagai Ketua PW GP , Muzammil ditunjuk sebagai wakil ketua bersama almarhum KH Farhan Lamongan.

juga pernah maju sebagai calon Ketua Umum GP Ansor saat kongres di Palembang bersaing dengan Alm. Iqbal Assegaf.

"Dia () ditunjuk sebagai ketua tim konsepsi yang membahas tentang perubahan AD/ART dan tata tertib. Tapi sayang tidak terpilih sebagai ketua umum, dan Iqbal Assegaf terpilih namun beberapa tahun kemudian wafat digantikan oleh Saifullah Yusuf," cerita Muzammil.

Menurut Muzammil, juga merupakan sosok di balik lahirnya PKB. Ketika NU menginginkan adanya saluran politik bagi nahdliyin, masuk dalam Tim 5 dan Tim 9 di Jawa Timur.

pun menjadi Ketua DPW PKB Jawa Timur yang pertama, dan berhasil memenangkan pemilu tahun 1999 di Jawa Timur. "Saat itu ia dapat menempatkan kader NU di DPRD Jatim dan ketua DPRD," ucap Muzammil.

Dalam periode kedua sebagai Ketua DPW , Muzammil bersama Alm. KH Farhan ditunjuk sebagai Wakil Ketua DPW Jatim yang juga telah memenangkan kontestasi di Pemilu 2004.

Karena itu, Muzzamil menilai adalah pejuang NU sejati yang banyak mengantarkan kader-kader NU sebagai pemimpin di legislatif maupun eksekutif di Jawa Timur.

"Banyak peninggalan beliau dalam bentuk fisik seperti dan Museum NU di Surabaya. Juga tulisan-tulisan dalam bentuk buku maupun artikel-artikel di berbagai media," paparnya.

"Bahkan semangat almarhum terlihat ketika sakit, yang sama sekali tidak menghalangi langkah perjuangannya dalam menyuarakan keadilan dan kebenaran," katanya.

"Kita sangat kehilangan sosok dan saya yakin beliau adalah orang baik dan sholih. Semoga diampuni segala dosa-dosanya dan dimasukkan dalam surga-Nya bersama Sang Maha Guru Muassis NU Hadrotussyaikh KH Hasyim Asy'ari," ungkap pria yang menjabat Anggota DPRD Jatim Fraksi Nasdem tersebut. (afa/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO