Dalam kesempatan itu, tak lupa Inayah mewakili keluarganya, memberikan apresiasi untuk terselenggaranya peringatan bulan Gus Dur di Minha Tebuireng, Jombang.
"Yang pasti keluarga berterimakasih, atas perhelatan yang dilakukan oleh Museum KH Hasyim Asyari dan Kemendikbudristek. Berasa satu jalan dengan keinginan dan harapan kami bukan hanya haul didoakan saja, juga kemudian warisan pemikiran Gys Dur dan Mbah Hasyim dapat disebarluaskan," ungkapnya.
Sementara, Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra juga mengungkapkan sosok Gus Dur sebagai pejuang kebangsaan untuk mewarisi nilai-nilai yang diterapkan.
"Kita tahu siapa Gus Dur, keberadaan museum tidak sekedar fisik, tapi bagaiman kita meneruskan perjuangan bangsa KH Hasyim Asyari dan kekinian Gus Dur, banyak nilai yang perlu kita jaga," jelas Mahendra.
Berbicara museum, Mahendra menegaskan jika keberadaan Minha ditengah peringatan haul Gus Dur ini menjadi bukti perjuangan kebangsaan yang harus digelorakan, dan tidak sekedar sebagai etalase.
"Museum tidak sekedar etalase bagaimana memahami nilai KH Hasyim Asyari dan Gus Dur harus terus kita bicarakan, kita gelorakan bagaimana perjuangan kebangsaan yang saat itu di jamannya dan selalu di update oleh Gus Dur," pungkas Mahendra.
Selain dilakukan ziarah dan doa lintas agama dan budaya, bulan Gus Dur 2023 juga digelar kirab doa untuk Gus Dur, wawasan kebangsaan, pameran seni dan budaya seperti wayang potehi, stand up comedy, juga hasil karya lukisan seniman di Jombang.
Pada acara puncak peringatan bulan Gus Dur 2023 ini, masyarakat Jombang juga dihibur oleh pertunjukkan komedi campursari yakni Kartolo dan Cak Percil, juga nampak hadir sejumlah artis atau presenter Ibu Kota seperti Olga Lydia serta Widi Dwinanda, yang turut mengikuti rangkaian kegiatan. (aan/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News