KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Puluhan warga dari Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, yang terdampak Proyek Tol Kediri-Tulungagung melakukan aksi demo di depan Balai Kota Kediri dan Kantor BPN Kota Kediri, Rabu (24/1/2024).
Para warga terdiri dari empat Kelurahan di Kecamatan Mojoroto. Yakni Mojoroto, Bujel, Gayam dan Ngampel.
BACA JUGA:
- Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono Serahkan Sertifikat Wakaf di Gresik
- Pj Wali Kota Kediri Berangkatkan Peserta Crit In Joy 2024
- Pj Wali Kota Kediri Ikuti Doa Bersama Tahun Baru Islam 1446 H di Ponpes Lirboyo
- Buka Grand Final Duta Genre Kota Kediri 2024, Pj Zanariah Ungkap Rasa Bangga Pada Finalis
Mereka menuntut ganti rugi yang sesuai dalam proses pembebasan tanah Proyek Jalan Tol.
Sambil berorasi, mereka juga membentangkan beberapa poster yang bertuliskan kecaman dan permintaan transparansi terkait uang ganti rugi proyek Tol Kediri-Tulungagung.
Rifai, juru bicara warga, mengatakan, bahwa proses pengadaan tanah dan hasil penilaian tim appraisal terkait Uang Ganti Rugi (UGR) pembebasan lahan terdampak Proyek Jalan Tol Kediri - Tulungagung di wilayah Kota Kediri sangat kacau.
Menurutnya, nilai UGR berada di bawah harga pasar dan belum sesuai dengan amanat UU No.2 tahun 2012 pasal 9 ayat 2.
"Pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan dengan pemberian ganti rugi yang layak dan adil, maka kami pemilik lahan terdampak proyek tol yang tergabung dalam Forum Komunikasi Warga Terdampak Proyek Tol Kediri-Tulungagung wilayah Kota Kediri, menolak nilai ganti rugi tersebut,"katanya.