Dapil Setan! Suara Menteri dan Bos Lion Air Dikalahkan Suara Putra Kiai, Incumbent Terancam Tumbang

Dapil Setan! Suara Menteri dan Bos Lion Air Dikalahkan Suara Putra Kiai, Incumbent Terancam Tumbang Gedung DPR RI. Foto: beritasatu

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Para tokoh nasional, mulai menteri hingga konglomerat, bos Lion Air, berebut suara di daerah pemilihan (Dapil) VIII Jawa Timur.

Otomatis daerah pemilihan yang meliputi Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kota Madiun itu menjadi dapil neraka, bahkan ada yang menyebut dapil setan.

Baca Juga: 45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi

Kenapa? Karena para calon anggota DPR RI itu selain bertarung sangat sengit juga money politics disebut-sebut gentayangan secara ugal-ugalan di kawasan ini. Karena itu, wajar jika disebut sebagai dapil setan. Karena memang banyak uang haram gentayangan.

Mereka akan memperebutkan 10 kursi DPR RI di Senayan Jakarta. Pantauan BANGSAONLINE, para tokoh nasional yang bertarung di Dapil VIII antara lain, konglomerat populer , pemilik maskapai penerbangan Lion Air yang juga mantan Duta Besar (Dubes) Malaysia.

Pengusaha etnis Tionghoa yang pada tahun 2019 dinobatkan majalah Forbes sebagai salah satu pengusaha terkaya di Indonensia dengan kekayaan USD835 juta atau setara dengan Rp12,6 triliun itu nyaleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) nomor urut 1.

Baca Juga: Gunakan Baju Perjuangan, Ony-Antok Berangkat Daftar Pilbup ke KPU Ngawi

Selain juga ada caleg menteri di dapil VIII. Yaitu Abdul Halim Iskandar yang akrab dipanggil Gus Nanang. Halim Iskandar adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal. Dan, banyak lagi tokoh lain, terutama para anggota DPR RI incumbent dari berbagai partai politik.

Meski demikian nama besar mereka tak menjamin suara besar, jika tak intensif turun ke masyarakat langsung. Faktanya, raihan suara mereka sebagai calon anggota DPR RI kalah jauh dari suara putra seorang kiai, Muhammad yang akrab Gus Habib.

Putra Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, itu, saat berita ini ditulis pukul 06.00 WIB, Senin (19/2/2024), mencapai 66.843 suara.

Baca Juga: Pelantikan Anggota DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029, Ada 13 Orang Baru

Gus Habib – panggilan Bendaraha Umum Persatuan Guru Nahdllatul Ulama (Pergunu) itu - nyaleg dari Partai Nasdem nomor urut 1. Hingga sekarang ia masih memimpin raihan suara alias terbesar di dapil VIII untuk calon anggota DPR RI.

Sementara baru dapat 51.430 suara (untuk sementara). bahkan berada di ranking 5 dalam perolehan suara di dapil VIII.

Begitu juga Gus Nanang atau Halim Iskandar. Kakak kandung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang caleg PKB nomor urut 2 itu berada di ranking ketujuh dengan meraih 43.213 suara.

Baca Juga: 50 Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

“Ini dapil setan,” kata Rochmat Saifuddin kepada BANGSAONLINE. Mahasiswa Universitas KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto mengomentari berita BANGSAONLINE edisi Ahad (18/2/2024) tentang pertarungan para caleg dapil VIII Jawa Timur.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Dapil VIII Jawa Timur benar-benar menjadi dapil neraka bagi para caleg yang berlaga. Terjadi pertarungan sengit karena banyak caleg yang merupakan incumbent sekaligus tokoh nasional berkantong tebal.

Pantauan BANGSAONLINE.com di laman KPU RI, suara caleg paling tinggi di Dapil VIII (untuk sementara) diraih Muhammad . Untuk sementara ini ia meraih 66.843 suara.

Baca Juga: Daftar Nama 50 Anggota DPRD Bangkalan Periode 2024-2029

Suara terbesar kedua diraih Yahya Zaini caleg nomor 1 Partai Golkar. Politisi asal Bawean Gresik itu meraih 58.066 suara untuk sementara.

Sementara suara terbesar ketiga diraih Muhtarom caleg nomor 10 PKB. Mantan bupati Madiun dua periode yang juga caleg incumbent itu meraih 56.639 suara untuk sementara.

Yang mengejutkan, suara terbesar keempat ditempati Meitri Citra Wardani, caleg nomor 1 Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ini menarik karena pada pemilu 2019 PKS tidak meraih kursi di dapil VIII. Meitri Citra Wardani meraih 53.479 untuk sementara.

Baca Juga: Pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gresik Tahun 2024

menempati ranking kelima dalam raihan suara calon anggota DPR RI di dapil VIII dengan raihan suara sementara 51.430.

Meski demikian, diperkirakan tetap aman dan melenggang ke Senayan. Karena selain suaranya tinggi, PKB punya basis suara mapan di dapil VIII. Bahkan pada pemilu 2024 ini PKB diperkirakan meraih 3 kursi DPR RI. Pada pemilu 2019 PKB meraih 2 kursi DPR RI.

Suara terbesar keenam diraih Sadarestuwati, caleg nomor 1 PDIP. Caleg incumbent itu meraih 45.251 suara untuk sementara. Ini di luar dugaan. Padahal pada pemilu 2019 PDIP memimpin suara bersama PKB di dapil ini. Bahkan PDIP mendapat 2 kursi DPR RI dari dapil VIII ini.

Baca Juga: KPU Pamekasan Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik, Berikut Daftarnya

Sedangkan suara terbesar ketujuh diraih Abdul Halim Iskandar alias Gus Nanang. Kakak kandung Muhaimin Iskandar yang kini menjabat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, itu meraih 43.213 suara.

Suara terbesar kedelapan ditempati Abdul Hakim Bafaqih caleg nomor 1 Partai Amanat Nasional (PAN). Caleg incumbent itu meraih suara 39.147 untuk sementara.

Sedangkan suara terbesar kesembilan diraih Bimantoro Wiyono, caleg nomor 2 Partai Gerindra. Caleg incumbent ini meraih 39.021 suara.

Baca Juga: Bawaslu Bangkalan Catat Pelanggaran Pemilu 2024 Meningkat hingga 100 Persen

Namun suara Bimantoro ini saling kejar dengan suara Mohammad Irfan Yusuf caleg nomor 1 Gerindra. Gus Irfan – panggilan putra KHM Yusuf Hasyim - meraih 38.657 suara untuk sementara.

Caleg lain yang suaranya juga tinggi adalah Ayu Airlangga. Caleg nomor 2 Partai Golkar itu mencapai 38.189 suara.

Di bawah mereka adalah Ita Triwibawati, caleg nomor 2 Partai Nasdem. Ita meraih 38.089 suara untuk sementara.

Lalu Guntur Sasono caleg nomor 1 Partai Demokrat. Ia meraih 27.242 suara untuk sementara. Sedangkan Ema Ummiyatun Chusnah, caleg nomor urut 1 PPP meraih 23.880 untuk sementara.

Apakah semua caleg yang suaranya tinggi atau besar itu otomatis lolos ke Sunayan? Belum tentu. Karena suara itu selain harus dijumlahkan dengan suara total partainya masing-masing juga harus bersaing ketat di internal partai mereka.

Namun untuk caleg yang suara partainya tinggi, tentu peluangnya paling besar. Sebut saja PKB yang sekarang suaranya paing tinggi. Yaitu 223.058 atau 19,63% untuk sementara. Bahkan PKB diperkirakan mendapat tiga kursi DPR RI.

Pada pemilu 2019 PKB mendapat 2 kursi. Yang lolos ke Senayan saat itu A. Muhaimin Iskandar dan Muhtarom.

PDIP pada pemilu 2019 juga dapat dua kursi DPR RI di dapil VIII. Yang lolos saat itu adalah Sadarestuwati dan Mindo Sianipar.

Sedangkan Gerindra pada pemilu 2019 dapat satu kursi. Yang melenggang ke Senayan ada Bimantoro Wiyono. Begitu juga Golkar. Saat itu hanya dapa satu kursi di DPR RI. Yang lolos adalah Yahya Zaini.

Nasdem juga dapat satu kursi. Saat itu yang lolos ke DPR RI adalah Sorhartono. Lalu disusul Ema Ummiyatun Chusnah dari PPP dan Abdul Hakim Bafaqih dari PAN serta Guntur Sasono dari Partai Demokrat.

Mengacu pada pemilu 2019 itu tampaknya komposisi perolehan suara di dapil VIII berubah. Sekarang terbesar PKB, lalu disusul suara Partai Nasdem mendapat 144.082 suara atau 12,68% untuk sementara.

Juara ketiga adalah Partai Golkar yang meraih suara 142,745 alias 12,58%. Sementara PDIP menduduki posisi keempat dengan perolehan 133.633 suara atau 11,76%. Padahal pada pemilu 2019 PDIP juara satu bersama PKB.

Ranking kelima diduduki oleh Geindra yang meraih 123.121 suara atau 10,83%. Sedangkan PKS meraih 80.852 atau 7,11%. Disusul Partai Demokrat yang meraih 74.626 suara atau 6.57%.

PAN meraih 73.932 atau 6.5% dan PPP yang meraih 42.695 suara atau 3,76%.

Dari peta suara sementara itu jelas bahwa bakal ada partai yang bisa meloloskan dua caleg, bahkan tiga caleg ke Senayan. Selain itu juga ada caleg yang perolehan suaranya tinggi - bahkan incumbent - tapi gagal melenggang ke senayan karena akumulasi suara partainya tak mencukupi.

Kita tunggu sampai proses penghitungan di KPU rampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO