Kejutan Dapil Neraka Jatim VIII, Bos Lion Air Lompat ke Nomor 2, Nasdem Geser PDIP, PKS Depak PAN

Kejutan Dapil Neraka Jatim VIII,  Bos Lion Air Lompat ke Nomor 2, Nasdem Geser PDIP, PKS Depak PAN Rusdi Kirana , bos Maskapai Penerbangan Lion Air. Foto: Reuter/kompas

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pertarungan calon anggota DPR RI semakin seru di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VIII, yang disebut sebagai dapil neraka. Pantauan BANGSAONLINE dalam real count di laman KPU RI pukul 9.00, Selasa (20/2/2024), caleg-caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) - yang dari pemilu ke pemilu selalu merajai kawasan Mataraman - kini harus tergeser oleh caleg Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Suara terbesar di masih dipegang oleh Muhammad Habibur Rokhman – akrab dipanggil Gus Habib, caleg Nasdem nomor urut 1. Putra Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto itu meraih 118.503 suara.

Baca Juga: PKB Diprediksi Meraih 14 Kursi DPRD Kabupaten Pasuruan, Menurun Dibanding Pemilu 2019

Nasdem potensial meraih 2 kursi karena suara caleg Nasdem di bawah Gus Habib juga besar. 

Suara terbesar kedua diraih , caleg PKB nomor urut 1. Bos Maskapai Penerbangan Lion Air itu tiba-tiba melompat ke ranking dua melampai caleg-caleg lainnya. yang mantan Dubes Malaysia itu meraih 97.911 suara.

Ini tentu lompatan besar. Sebab, seperti ditulis BANGSAONLINE, semula berada di ranking lima dengan raihan 51.430 suara untuk sementara. Kini secara mengejutkan lompat ke nomor 2.

Baca Juga: Enam Caleg DPR RI di Dapil Jatim X dengan Perolehan Suara Terbesar

Banyak suara besar di internal PKB. Sehingga PKB potensial meraih 3 kursi DPR RI. Artinya, dipastikan melenggang ke Senayan.

Suara terbesar ketiga Caleg , setelah Gus Habib dan , adalah Meitri Citra Wardani, Caleg nomor urut 1 PKS. Ia meraih 91.616 suara.

Ini juga kejutan besar di dapil Jatim VIII. Sebab pada Pemilu 2019 PKS tak meraih kursi. 

Baca Juga: Suara Bos Lion Air Kejar Suara Putra Kiai, Caleg PKS DPR RI Kalahkan Caleg Incumbent PPP

Suara terbesar keempat direbut Yahya Zaini, caleg Golkar nomor urut 1. Politisi asal Bawean Gresik itu meraih 88.126 suara.

Sementara suara caleg terbesar kelima diraih Abdul Halim Iskandar, caleg nomor urut 2 PKB. Ketua DPW PKB Jatim yang juga kakak kandung Cak Imin itu meraih 85.148 suara.

Berikutnya, Sadarestuwati, Caleg PDIP nomor urut 1. Ia meraih suara terbesar keenam. Untuk sementara ia mengantongi 78.590 suara.

Baca Juga: Suara Putra Kiai Miliarder Tapi Dermawan Ini Kalahkan Konglomerat Besar Bos Lion Air

Suara terbesar ketujuh diraih Ita Triibawati, Caleg Nasdem nomor urut 2. Ia meraih 68,346 suara.

Sementara suara terbesar kedelapan diraih Abdul Hakim Bafaqih, caleg nomor urut 1 PAN. Ia merai 68.282 suara.

Suara caleg terbesar kesepuluh diraih Muhatarom, caleg PKB nomor urut 7. Mantan Bupati Maediun itu meraih 59.560 suara.

Baca Juga: 4 Caleg Suara Tertinggi di Jatim: Putra Mantan Presiden, Aktivis, Putra Kiai, dan Bos Lion Air

Sedangkan caleg terbesar kesebelas diraih Bimantoro Wiyono, caleg Gerindra nomor urut 2 dengan raihan 59,706 suara. Namun suara Bimantoro ditempel ketat suara caleg satu partai, yaitu Mochammad Irfan Yusuf. Gus Irfan – panggilan putra KH Muhammad Yusuf Hasyim itu – caleg Gerindra nomor urut 1 yang untuk sementara meraih 59.514.

Lalu disusul Ema Ummiyatul Chusnah, caleg PPP nomor urut 1 yang meraih 50.994 suara.

Sekedar informasi, para caleg itu akan memperebutkan 7 kursi DPR RI. Jadi hanya 7 caleg yang akan lolos ke Senayan Jakarta. Karena itu para caleg yang kini memiliki suara besar masih akan ditentukan lagi oleh suara keseluruhan atau akumulasi suara partainya.

Baca Juga: Lagi, Kejutan dari Dapil Jatim VIII, Suara Gus Irfan Menyalip, Suara Bos Lion Air Melompat

Nah, berapa suara masing-masing partai di Dapil JatimVIII yang sudah terupdate? BANGSAOLINE.com mencatat hasil real count di laman KPU RI. Berikut ini BANGSAONLINE menurunkan perolehaan suara partai yang calegnya potensial melenggang ke Senayan.

Nmun untuk raihan suara secara umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap nomor wahid. Partai berbasis pemilih warga NU itu bahkan sudah meraih 394,697 suara atau 19.82 % untuk sementara. Berarti PKB berpotensi mendapat 3 kursi DPR RI, naik 1 kursi, dari Pemilu 2019 yang meraih 2 kursi.

Sementara suara PDIP - yang pada Pemilu 2019 jawara bersama PKB - kini tergeser oleh suara Nasdem. PDIP, untuk sementara, baru meraih 241,229 atau 12.08 %. Sedang Nasdem meraih 263,645 atau 13.21 %.

Baca Juga: PKB Kuasai Dapil Jatim II, Suara Faisol Tembus 152,126, Gerindra Geser Nasdem

Golkar untuk sementara menempati posisi keempat dalam perolehan suara. Partai berwarna kuning itu meraih 238,320 suara atau 11.94 %. Sedang Gerindra meraih 226,197 atau 11.33 % untuk sementara.

Yang mengejutkan, raihan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Untuk sementara PKS meraih 140,595 atau 7.04. Ini tentu sangat signifikan.

Bahkan suara PKS mampu menggeser posisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang masih137.929 atau 6.91 %. Padahal pada Pemilu 2019 PKS tak mendapat kursi di dapil ini. Justru PAN yang dapat 1 kursi pada Pemilu 2019.

Baca Juga: Dapil Setan! Suara Menteri dan Bos Lion Air Dikalahkan Suara Putra Kiai, Incumbent Terancam Tumbang

Partai Demokrat menyusul dengan raihan 135,533 atau 6.79 %. Sementara PPP meraih 90,907 atau 4.55 %. 

Dari data peroleharan suara caleg dan akumulasi suara masing-masing partai itu bisa dilihat siapa saja caleg yang bakal lolos dalam perebutan 7 kurs DPR RI itu. Bahkan bisa jadi ada caleg incumbent tereleminasi, baik karena perolehan suaranya kalah dengan caleg lain atau karena suara partainya tak signifikan.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, pada pemilu 2019 PKB mendapat 2 kursi. Yang lolos ke Senayan saat itu A. Muhaimin Iskandar dan Muhtarom.

PDIP pada pemilu 2019 juga dapat dua kursi DPR RI di dapil VIII. Yang lolos saat itu adalah Sadarestuwati dan Mindo Sianipar.

Sedangkan Gerindra pada pemilu 2019 dapat satu kursi. Saat itu yang melenggang ke Senayan adalah Bimantoro Wiyono.

Begitu juga Golkar. Saat itu hanya dapat satu kursi di DPR RI. Yang lolos adalah Yahya Zaini.

Nasdem juga dapat satu kursi. Saat itu yang lolos ke DPR RI adalah Soehartono. Lalu disusul Ema Ummiyatun Chusnah dari PPP dan Abdul Hakim Bafaqih dari PAN, serta Guntur Sasono dari Partai Demokrat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO