Kuliah di Luar Negeri itu Gampang, Tinggal Pilih, di Turki atau Thailand

Kuliah di Luar Negeri itu Gampang, Tinggal Pilih, di Turki atau Thailand DARI KIRI: Zamal Nasution, Ph.D, Abdullah Firmansyah dan M Mas'ud Adnan. Foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Inilah kesempatan besar bagi santri atau siswa yang ingin melanjutkan belajar di luar negeri.

“Beasiswa full,” kata Zamal Nasution, Ph.D, Ketua Alumni Mahidol University Thailand di Indonesia, dalam Podcast BANGSAONLINE yang kini sudah ditonton ribuan orang.

Baca Juga: PT Megasurya Mas Beri CSR Beasiswa untuk 356 Siswa di Sidoarjo

Menurut Zamal, jumlah calon mahasiswa yang akan diterima juga tak terbatas. Bahkan sebanyak-banyaknya.

Unlimited,” kata alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Mahidol University Thailand itu lagi.

Kok bisa? Karena, kata Zamal, perguruan tinggi di Thailand tiap tahun kekurangan mahasiswa gara-gara anak muda Thailand enggan menikah. Bahkan, tutur Zamal, 90 % dosen perempuan di Thailand tak mau menikah.

Baca Juga: NasDem Sidoarjo Serahkan Ratusan Beasiswa PIP Jalur Aspirasi

“Kalau menikah mereka gak mau punya anak,” kata Zamal.

Konsekuensinya, negara Thailand defisit anak muda atau generasi muda. Perguruan tinggi pun kekurangan mahasiswa.

Yang lebih menguntungkan lagi, para pimpinan dan pengelola perguruan tinggi di Thailand sangat suka mahasiswa Indonesia.

Baca Juga: Pj Gubernur dan Sekda Jatim Salurkan Zakat serta Infaq Melalui Baznas

“Kata mereka mahasiswa Indonesia itu loyal dan pekerja keras,” tegas Zamal.

Selain Thailand, negara yang terbuka lebar bagi santri atau siswa Indonesia adalah Turki. Bisa lewat jalur atau beaya sendiri. Tapi kalau toh biaya sendiri kuliah di Turki masih terjangkau. Bahkan terbilang sangat murah.

“Kalau jurrusan sosiologi sekitar Rp 3 juta per semester (enam bulan),” kata Abdullah Firmansyah, pengajar Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah yang berpusat di Intanbul Turki.

Baca Juga: Torehkan Prestasi Internasional, Santri MBI Amanatul Ummah Hebohkan 12th World Robotic For Peace

Lalu bagaimana dengan living cost (biaya hidup) dan tempat tinggal atau kostnya? Tak usah dipikir. Karena, jika lewat Sulaimaniyah, sudah tersedia asrama.

“Sulaimaniyah di Turki punya asrama di semua kota. Jadi nanti mahasiswa itu ditempatkan di asrama yang dekat dengan kampusnya,” tutur Abdullah Firmansyah.

Memang dipungut biaya. Tapi murah. Per tahun Rp 6 juta. 

Baca Juga: Pakai Seragam Kayak SMA, Mahasiswa Mahidol Temui Dosen Boleh Pakai Celana Pendek

“Itu sudah termasuk makan tiga kali. Dan tak dipungut biaya lagi,” kata Abdullah Firmansyah.

"Karena itu uang Rp 6 juta itu disebut sedekah," tambahnya.

Di Sulaimaniyah juga ada jalur .

Baca Juga: Gila, 90 % Dosen Wanita Tak Nikah, LGBT Merajalela, Laporan M Mas'ud Adnan dari Bangkok (4)

“Beasiswa full,” kata Abdullah Firmansyah. 

Tapi khusus yang ini mereka diberangkatkan ke Turki bukan untuk kuliah di perguruan tinggi. Tapi belajar atau memperdalam ilmu Al-Quran di asrama Sulaimaniyah.

Nah, syaratnya harus hafal Al-Quran. Jadi mereka diberangkan ke Turki untuk melanjutkan pelajaran Al-Quran yang sudah dipelajari di Sulaimaniyah di Indonesia.

Baca Juga: KFC Tutup, Diboikot Umat Islam, Tak Mau Sertifikasi Halal, Catatan M Mas'ud Adnan dari Thailand (3)

Bagaimana teknis dan detailnya? Silakan tonton Podcast BANGSAONLINE di Channel YouTube yang dipandu M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO