“Cuaca di Arab Saudi akan menjadi tantangan tersendiri untuk seluruh jamaah haji Indonesia termasuk juga asal Jatim. Sehingga persiapan fisik juga kesehatan harus diperhatikan betul,” tegas Khofifah.
Dikatakan Khofifah, cuaca panas ekstrem di Arab Saudi tersebut juga akan dialami saat jamaah haji menjalani ibadah di puncak haji di Arafah, Mina dan Muzdalifah. Untuk itu, ia menyarankan jamaah haji untuk memastikan badan dalam kondisi fit dan prima, membawa obat-obatan pribadi dan juga mengkonsumsi makanan dan buah-buahan untuk menjaga stamina jelang keberangkatan.
Saat sudah berada di tanah suci pun, jamaah terkadang terlalu memforsir beribadah sehingga melupakan asupan makan dan minum. Sementara, tubuh memerlukan energi dari makanan dan cairan yang cukup.
Untuk itu Khofifah menyarankan jamaah haji untuk mengontrol asupan air minimal dua liter perhari untuk menghindari dehidrasi sebab suhu wilayah Arab pada siang hari bisa mencapai 49 derajat Celcius.
Tidak hanya itu, Khofifah pun mengimbau para jamaah haji mengatur ritme ibadah nanti di tanah suci secara efektif. Tidak melakukan aktivitas yang berat melebihi kemampuan saat kedatangan di tanah suci, baik di Madinah , di Makkah maupun puncak haji di Arafah. Hal ini dikarenakan untuk menyiapkan diri di puncak ibadah haji yakni dimulai dari wukuf di Arafah.
Begitu juga saat Tawaf dan melempar Jumrah, disarankan untuk melakukannya pada waktu pagi atau sore hari, di saat suhu udara yang dirasakan lebih dingin daripada siang hari.
“Ritme ibadah harus diatur. Jamaah haji harus mempertimbangkan kondisi fisik untuk mengutamakan melaksanakan ibadah yang wajib sebagai rukun haji. Dengan mengatur prioritas yang mempertimbangkan kondisi fisik, harapannya saat puncak ibadah haji, para jamaah bisa maksimal melakukan ibadahnya,” urai Khofifah.
Lantaran tantangan utama adalah cuaca dan panas ekstrem, Khofifah pun menyarankan jamaah yang merasa cuaca terlalu panas untuk menggunakan payung atau penutup kepala. Selain itu jamaah haji dapat menyemprotkan air ke bagian kepala, leher, dan bahu untuk menurunkan suhu tubuh sesuai anjuran pemerintah dan para dokter kloter. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News