![Gara-Gara Tumpahkan Air, Orang Tua di Kediri Tega Aniaya Anaknya Hingga Tewas Gara-Gara Tumpahkan Air, Orang Tua di Kediri Tega Aniaya Anaknya Hingga Tewas](/images/uploads/berita/700/5f65f688d81620f90b5407297fd9a55a.jpg)
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Polres Kediri akhir merilis kasus penganiayaan oleh kedua orang tua terhadap anaknya yang masih berusia 3 tahun hingga meninggal dunia.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, kematian korban AI (Aisyah) warga Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, disebabkan penganiayaan oleh kedua orang tuanya, yaitu ayah tirinya, Tasgeem (23), dan ibu kandungnya Novita (26).
BACA JUGA:
- Antisipasi dan Pengamanan Suran Agung, Polres Kediri Siagakan Personel di Perbatasan Kertosono
- Buka Pelatihan Kader GEMA CERMAT, Pj Wali Kota Kediri Berharap Masyarakat Teredukasi Kelola Obat
- Oleng Hindari Truk Gandeng, Bus Pelita Indah Jurusan Trenggalek-Surabaya Terbalik di Kediri
- Kedua Orang Tua Balita yang Tewas Terkubur di Kediri Akhirnya Ditetapkan Sebagai Tersangka
"Dari pengakuan tersangka, dia tega menganiaya korban (AI) karena jengkel, setelah sang anak menumpahkan air putih di kamar, tapi tidak mau mengakui," kata Bimo Ariyanto, Kamis (27/6/2024).
Dari hasil pemeriksaan diketahui, bahwa korban selama ini sering mendapatkan penganiayaan dari kedua orang tuanya. Bahkan, korban mengalami luka memar dan lebam pada bagian badan, kepala, dan wajah.
"Puncaknya sebelum korban meninggal, kedua pelaku (Tasgeem-Novita) menampar di wajah korban berkali-kali, serta memukul tubuh korban berkali-kali, hanya karena korban menumpahkan air di dalam kamar," terang kapolres didampingi Kasatreskrim AKP Fauzi Pratama dan Kasi Humas AKP Sriyati.
Bahkan dari hidung korban mengeluarkan darah, akibat kerasnya pukulan pelaku Tasgeem. Akibat pukulan tersebut, korban sempat koma hingga akhirnya berhenti bernapas.
Meski beberapa kali kedua pelaku mencoba menyadarkan korban, namun nyawanya tidak tertolong.
"Saat korban meninggal, pelaku bingung dan sempat membawa jasad korban ke kontrakannya di Kelurahan Bangsal, Kota Kediri. Setelah membeli kain kafan, jasad korban kemudian dibawa kembali ke rumah dan dikuburkan di samping rumah," ujarnya.
Klik Berita Selanjutnya