Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII Criswanto Santoso, menilai bahwa pencegahan stunting adalah kebutuhan yang mendesak, baik untuk LDII maupun bangsa Indonesia dalam menyongsong Generasi Sehat dan Cerdas Indonesia Emas 2045.
"LDII selalu berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting melalui program dan kegiatan yang sejalan dengan tujuan BKKBN. Namun, tanpa dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, hal itu mustahil mencapai keberhasilan," tandasnya.
Ia juga menekankan bahwa komitmen BKKBN dan LDII tentang pencegahan stunting tidak hanya berhenti pada penandatanganan MoU. Kerja sama ini diharapkan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari atas sampai ke bawah di seluruh Indonesia.
"Kami mencoba untuk melakukan sinergisitas dengan BKKBN untuk mengoptimalkan kinerja program antara kedua belah pihak, supaya saling mendukung dengan satu sama lainnya, tidak berhenti di atas kertas, namun ada kelanjutan," harapnya.
Ketua LDII Kota Kediri, Agung Riyanto, menambahkan bahwa acara ini sengaja digaungkan secara nasional. Sehingga pihaknya memfasilitasi kegiatan ini secara hybrid atau online dan offline. Ini merupakan tindakan nyata LDII sampai dengan jajaran kepengurusan PC PAC.
"Kami ingin generasi muda yang sehat. Sebab, generasi muda merupakan penerus perjuangan di masa mendatang. Apabila generasinya sehat maka akan menjadi yang terbaik bagi bangsa, agama, pendidikan dan kesehatan," tutupnya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News