Diharapkan peserta JKN akan sangat dimudahkan saat akan mengakses pelayanan kesehatan.
“Jumlah faskes Per Agustus 2024 yang bekerja sama dengan Kota Kediri terdapat 51 FKTP dan 13 FKRTL. Kota Blitar terdapat 22 FKTP dan 5 FKRTL. Kabupaten Kediri sejumlah 133 FKTP dan 11 FKRTL. Sedangkan Kabupate Nganjuk sejumlah 64 FKTP dan 6 FKRTL,” terang Tutus.
Tutus pun menegaskan bahwa pihaknya bersama dengan fasilitas kesehatan yang bekerjasama telah berkomintmen, tidak ada tambahan iur biaya bagi peserta yang telah terdaftar Program JKN.
“Tidak ada tambahan biaya lagi bagi peserta yang hendak mengakses layanan kesehatan. Asalkan harus sesuai dengan prosedur dan hak kelas rawat yang didapat. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir saat akan mengakses layanan kesehatan pada fasilitas kesehatan provider BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Manfaat Program JKN telah dirasakan langsung oleh Novita Sari (32) warga Campurejo Kota Kediri, salah satu peserta segmen PBPU Pemda Kota Kediri.
Dirinya merasa terbantu dengan Program JKN karena untuk mengakses pelayanan kesehatan sama sekali tidak dikenakan biaya. Saat ini Novita baru saja melahirkan anak keduanya secara caesar.
Ia mengungkapkan bahwa semua biaya ditanggung penuh oleh Program JKN.
“Jadi peserta JKN tidak ada biaya sama sekali yang harus dikeluarkan kalau mau mengakses layanan kesehatan di rumah sakit. Kalau ada apa-apa dan perlu ke rumah sakit sudah tidak harus membayar lagi. Ini saya operasi caesar, kalau tidak pakai JKN biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp 20 juta rupiah,” katanya.
Ucapan terima kasih dan harapan yang besar atas berjalannya program ini pun disampaikan oleh Novita.
Ia berharap, Program JKN terus berlanjut supaya dapat membantu masyarakat yang membutuhkan jaminan kesehatan seperti dirinya.
“Terima kasih Pemerintah Kediri, karena dengan adanya UHC dan bantuan dari Program JKN dapat dimudahkan dalam mengakses pelayanan kesehatan. Harapannya semoga Program JKN terus berlanjut,” pungkasnya. (uji/bpjs kesehatan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News