Beraksi Lima Kali, Pencuri Motor di Surabaya akhirnya Babak Belur Dimassa

Beraksi Lima Kali, Pencuri Motor di Surabaya akhirnya Babak Belur Dimassa Dua tersangka yang babak belur. (foto: rusmiyanto/BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kawanan pencuri motor yang biasa beroperasi di kawasan Jl. Mojo, Gubeng akhirnya tertangkap, Kamis (3/9) pagi. Dua pencuri motor yang diamankan itu bernama Wasik (36), warga Jl Simolawang gg. IIIB dan Riyanto (35) warga Jalan Pragoto. Saat tertangkap, keduanya sedang beraksi di tempat kos milik Sukamto (45), warga Jl. Karang Menjangan III e nomer 4, Gubeng Surabaya.

Saat ditemui di lokasi, Sukamto menceritakan kronologi percobaan pencurian motor. Satu pelaku bernama Riyanto menunggu di motor depan lokasi kos untuk mengawasi lokasi sekitar, satu pelaku lain, Wasik masuk kos-kosan untuk mencari motor.

Baca Juga: Polres Tanjung Perak Amankan Eks Anggota DPRD Bangkalan atas Dugaan Kepemilikan Sabu

Sukamto yang sedang bersih-bersih halaman, mengawasi aksi kedua penjahat tersebut. "Dia sempat mengintip-intip cela-cela di jendela kamar kos-kosan dan sesekali dia memegang motor Honda CBR milik anak kos di depan kamarnya," ujar Sukamto.

Karena ketahuan, Wasik kabur. Namun dicegat Sukamto. Terjadi adu mulut saat Sukamto menanyakan keperluan. Karena berusaha kabur, Sukamto berteriak "maling" dengan keras, sambil mengejar kedua penjahat itu. Ternyata, Riyanto yang jadi joki motor menabrak becak bermuatan buah-buahan.

Keduanya ndelosor. Warga yang menyaksikan kejadian itu marah, lalu menghajar kedua pencuri itu hingga babak belur. Untungnya, 30 menit kemudian anggota Polsek Gubeng datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku.

Baca Juga: Mobil Adik Kandung Diresnarkoba Polda Jatim Dirampas 9 Orang Ngaku Debtcollector TAF

Kanit Reskrim Polsek Gubeng AKP Made Wasa mengatakan, kedua pelaku sudah melakukan aksi beberapa kali dan baru tertangkap. "Pengakuan pelaku sudah 5 kali mencuri motor di Jl. Mojo, dan untuk kali ini dia berhasil ditangkap," terang Made.

Pengakuan Wasik, motor yang dicurinya langsung dijual ke wilayah Madura dengan harga Rp1,5 Juta hingga Rp 3 juta. Tergantung jenis motornya.

Riyanto mengaku nekat mencuri motor, untuk biaya kebutuhan keluarga dan empat anaknya. Sebab upah bekerja sebagai pencari besi tua tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya. ”Yang penting saya bisa menafkahi anak dan istri,” katanya. (yan/dur)

Baca Juga: Korban Begal di Surabaya Tolak Ajakan Damai Pelaku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Geger! Warga Banyu Urip Surabaya Temukan Mayat Bayi Saat Kerja Bakti':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO