Satu Penumpang Korban Aviastar Ditemukan dalam Keadaan Sujud

Satu Penumpang Korban Aviastar Ditemukan dalam Keadaan Sujud Jenazah korban Aviastar diangkut oleh tim evakuasi, saat tiba di posko pencarian di Dusun Gamaru, Latimojong, Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (6/10).

MAKASSAR, BANGSAONLINE.com - Badan SAR Nasional telah mengevakuasi 10 korban meninggal jatuhnya pesawat Aviastar MV 7503 di kawasan hutan Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (6/10).

Kepala Humas Basarnas, Zainul Thahar, mengatakan ke-10 korban dibawa berjalan kaki dari lokasi reruntuhan pesawat ke Desa Ulu Salu, Kabupaten Enrekang.

Baca Juga: Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi

Dari desa tersebut, Basarnas membawa seluruh jenazah menggunakan helikopter ke Kabupaten Sidenreng Rappang.

“Selanjutnya, jenazah-jenazah akan dibawa ke Makassar untuk dilakukan proses identifikasi,” kata Zainul kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.

Selain menemukan 10 jasad, menurut Zainul, tim SAR gabungan juga telah mendapatkan kotak hitam pesawat.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki Islami 3 Kata Keren, Punya Arti Mendalam, dan Penuh Doa

Sebelumnya, Kepala Operasi SAR di Makassar, Deden Ridwansyah, mengatakan untuk mencapai lokasi pesawat Twin Otter DHC-6 milik Aviastar diperlukan tiga jam berjalan kaki dari Desa Ulu Salu.

Pesawat dengan nomor penerbangan MV7503 milik maskapai Aviastar hilang kontak pada Jumat (2/10) dalam penerbangan dari Bandara Andi Djemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan menuju Bandara Internasional Sultan Hasanudin, Makassar Sulawesi Selatan. Pesawat itu mengangkut tiga kru dan tujuh penumpang, termasuk dua bayi.

Sementara itu, Mardin, salah seorang warga Latimojong Luwu ikut melakukan pencarian Pesawat Aviastar di Pegunungan Pajaja, Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.

Baca Juga: Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah

Saat menemukan pesawat dan jenazah korban, tubuh Mardin menjadi lemas dan tak tau berbuat apa-apa. "Saat ditemukan, salah seorang penumpang ada dalam keadaan sujud," ujarnya, Selasa (6/10).

Berdasarkan informasi yang diterima semua penumpang dan kru tewas. Jenazahnya baru saja tiba posko bersama tim. Pecahan pesawat dan black box juga sudah dibawa. Saat ditemukan di Gunung Bajaja, Dusun Gamaru, Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sebagian badan pesawat Aviastar dalam kondisi hancur.

Kepala Polres Luwu, AKBP Adex Yudiswan beserta rombongannya yang pertama kali menemukan pesawat sudah dalam keadaan hancur.

Baca Juga: Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran

"Kondisi pesawat hancur dan banyak juga jenazah yang hangus terbakar," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi F Barung Mangera.

Demi mengidentifikasi jenazah, lanjut Barung, data ante mortem dan post mortem akan dicocokkan. "Kemungkinan akan dilakukan tes DNA untuk jenazah yang sudah keadaan hangus terbakar," kata dia. Barung menambahkan, lokasi jatuhnya pesawat Aviastar adalah di Gunung Bajaja.

"Seluruh tim yang akan ikut mengevakuasi, mohon jangan bertindak sembarangan, sopan dan tidak membawa telur dan daging. Hutan yang akan dilalui adalah hutan bertuan," kata dia.

Baca Juga: Haramkan Maulidan dan Wayang, Nyali Ustad Wahhabi Ciut soal Miss Universe Asal Saudi

Tim evakuasi yang terdiri dari TNI, Polri, dan Basarnas dipandu oleh masyarakat setempat.

Evakuasi dari Desa Ulusalu, tempat posko DVI, ke lokasi jatuhnya pesawat di Gunung Buntu Bajaja ditempuh dengan berjalan kaki selama enam jam. (trb/cnn/sta/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO