Puan: Orang Miskin Jangan Banyak Makan, Komisi VIII Nilai Puan Tidak Peka

Puan: Orang Miskin Jangan Banyak Makan, Komisi VIII Nilai Puan Tidak Peka Puan Maharani. foto: merdeka.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, agar masyarakat miskin melakukan diet dan tidak banyak makan, menuai kecaman. Hal ini lantaran Puan dinilai tidak ikut merasakan penderitaan masyarakat sehingga asal bicara.

Pernyataan Puan terlontar saat acara penyaluran program raskin/rastra tahun 2016 tingkat nasional di Bali, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Benarkah Nasi Jagung Lebih Sehat dari Nasi Putih? Ini Penjelasannya

Saat itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika memastikan akan menambah anggaran daerah untuk pengadaan beras miskin. Hal ini perlu dilakukan karena adanya peningkatan angka kemiskinan di Bali. Pastika juga langsung meminta kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, agar alokasi beras untuk rumah tangga miskin (raskin) di Bali dinaikkan.

"Tadi saya sudah berkonsultasi dengan DPRD Bali dengan Bappeda Bali untuk menambah kuota raskin di Bali karena dari data yang dikeluarkan oleh BPS Bali jumlah orang miskin naik dari sebelum yakni 4,7 persen menjadi 5,2 persen," ujar Pastika.

yang hadir dalam acara penyaluran raskin langsung menjawab permintaan Gubernur. Sambil berseloroh, Puan meminta rakyat miskin untuk diet dan tidak makan terlalu banyak. "Jangan banyak-banyak makan lah, diet sedikit tidak apa-apa," gurau Puan.

Baca Juga: Zanariah Dampingi Menko PMK Resmikan Gedung KH Soedja RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri

Menurut Puan, pemerintahan Jokowi-JK saat ini tengah berupaya untuk mengurangi impor beras dari berbagai negara. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat bisa mengonsumsi pangan alternatif yang tidak hanya berasal dari beras.

Kontan pernyataan tersebut menuai beragam kecaman. Meski menurutnya hanya sebatas gurauan, namun Gurauan Puan ini kemudian menjadi polemik. Puan dinilai tidak peka terhadap situasi dan kondisi rakyat miskin.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR yang membidangi masalah sosial, Sodik Mudjahid menyayangkan komentar Puan tersebut. Meski dia memahami maksud Puan adalah bercanda, namun pernyataan itu dinilai tak pantas diucapkan oleh seorang menteri. "Komentar itu sangat tidak cerdas, selera humor yang buruk. Dia mau humor tapi buruk," kata Sodik, Jumat (29/1).

Baca Juga: Bersama Menko PMK, Pj Gubernur Jatim Tinjau Pelabuhan Jangkar Situbondo

Sodik menambahkan, bercanda meminta rakyat miskin agar diet sangat sensitif. Puan yang juga putri Megawati Soekarnoputri ini dinilai tak paham kehidupan orang miskin yang sedang lapar malah diminta diet. "Karena satu itu adalah wilayah yang sensitif menyangkut perut orang, menyangkut kehidupan orang. Orang sedang lapar kok disuruh diet," kecam dia.

Politikus Partai Gerindra ini menuding Puan tidak pengalaman menjadi seorang menteri. Oleh sebab itu, Puan tidak bisa mengemban tugasnya dengan baik sebagai menteri koordinator (menko). "Kontennya tidak pas, segi humor tidak tepat, mencerminkan pengalaman yang dangkal terhadap tugas dan fungsinya sebagai menko," tutur dia.

Sodik meminta pemerintah harus mengakui semakin meningkatnya angka kemiskinan di Tanah Air. Sehingga menurut dia, apa yang disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta tambahan pasokan beras miskin kepada Puan sangatlah wajar.

Baca Juga: Tumbangkan Puan dan Ibas, Caleg Pengeritik Jokowi Raih Suara Tertinggi se-Indonesia

Menurut dia, banyak kesalahan selama menjadi menteri koordinator yang dilakukan oleh Puan. Karena itu, dia meminta Presiden Jokowi melakukan evaluasi terhadap Puan. "Puan sering tidak menguasai masalah sebagai menteri koordinator. Misalnya asap, Nawa Cita, banyak. Jokowi harus evaluasi Puan," kata Sodik.

Di tengah isu reshuffle dengan masuknya Golkar dan PAN di kabinet, posisi Puan yang dinilai harusnya dievaluasi. Menurut dia, kinerja Puan lebih buruk dibanding menteri lainnya. "Puan harus dievaluasi dibandingkan dengan menteri lainnya dalam mengatasi masalah dan berkoordinasi dengan mitra kerja," tegas dia.

Menurut dia, wajar jika rakyat miskin merasa tersinggung. Sebab, rakyat miskin sudah susah, kemudian malah diminta Puan untuk diet serta kurangi makan. "Rakyat miskin suruh diet, dia sudah susah, makan susah," tegas dia.

Baca Juga: Jatim Raih Anugerah Revolusi Mental 2023 Kategori Indonesia Melayani, Bukti Implementasi CETTAR

Apalagi, lanjut dia, banyaknya rakyat miskin merupakan tanggung jawab pemerintah. Karena itu dia menyayangkan ucapan yang dilontarkan oleh putri bungsu Megawati Soekarnoputri tersebut.

(Baca: Guru Besar UI: Dia Tidak Pernah Kelaparan, Rakyat Disuruh Diet, Puan Sendiri Hidup Enak)

Sedangkan Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menilai, pernyataan Puan tersebut asal bunyi karena masyarakat tidak ada makanan alternatif lain selain berasal dari beras.

Baca Juga: Hadiri Doa Bersama di Gresik, Mahfud MD Ajak Pilih Pemimpin yang Teladani Nabi Muhammad

Henry menilai, Menteri Puan mewakili pemerintah seharusnya memberi sosialisasi serta alternatif sumber makanan pokok jenis lainnya, tak melulu dengan beras. "Yah, sekarang enggak buat warga miskin saja. Tapi seluruh masyarakat Indonesia memanfaatkan sumber makanan pokok yang lainnya, selain beras masih banyak lainnya," ujar Henry.

Henry mengungkapkan selama ini, pemerintah belum berhasil mengubah pandangan masyarakat terkait sumber karbohidrat selain beras. Apalagi, lanjutnya Indonesia merupakan negara dengan keragaman sumber karbohidrat yang lainnya. "Kita selama cuma mengenal sebatas beras, padahal masih banyak lainnya, ada umbi-umbian, atau masih banyak lagi," tuturnya.

Henry juga mengkritik kebijakan pemerintah yang ramai menyosialisasikan warga untuk mengonsumsi gandum sebagai ganti beras. Menurut Henry, merupakan pola pikir tersebut salah, sebab gandum merupakan salah satu komoditas ekspor bukan komoditas lokal yang bisa ditanam dengan mudah. "Itu juga salah, gandum. Lebih baik komoditas umbi-umbian," katanya. (mer/sps/rev)

Baca Juga: Usai Agenda Makan Siang di Istana dengan Prabowo, Jokowi Sebut Ada Hal Penting

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO