Ogah Ladeni Tantangan Ahok, Menteri Susi: Pembangunan Jangan Identik Penggusuran

Ogah Ladeni Tantangan Ahok, Menteri Susi: Pembangunan Jangan Identik Penggusuran Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Foto: kompas.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Menteri Kelautan dan Perikanan mengingatkan agar pembangunan tak identik dengan penggusuran.

Menurut dia, sejauh ini sudah ada rencana reklamasi sebanyak 49 titik di Indonesia. Dari sekian banyak titik tersebut, baru Teluk Carap, Sumatera Selatan, yang izinnya sudah keluar.

"Yang sudah dilaksanakan itu baru 3, yang lain belum. Satu-satunya izin yang sudah dikeluarkan, izin lokasi dan pelaksanaan ada di Teluk Carap, Sumatera Selatan," kata Susi di rumah dinasnya, Jakarta, Jumat (15/4). 

Dia menekankan, reklamasi di Pantai Utara Jakarta menjadi percontohan bagi wilayah lain. Pembangunan tidak boleh identik dengan penggusuran.

Oleh karena itu, kata Susi, reklamasi Pantai Utara Jakarta juga harus memperhatikan dan mengutamakan aspek manusiawi. 

"Supaya tidak ada lagi nelayan yang digusur tanpa mendapatkan kompensasi untuk hidup layak dan mempunyai masa depan. Tidak ada lagi relokasi berulangkali. Kadang sudah reklamasi ditambahin lagi, dipindah lagi kan tidak fair orang dalam watu masa hidup harus pindah tempat empat kali," tutur Susi.

”Saya tidak mau jadi pejabat nanti disalahkan anak-cucu karena tidak bisa memagari. Ya kalau tidak didengar itu lain perkara," tandasnya.

Susi mengingatkan, meski bukan penggusuran, namun relokasi tetap saja ada pihak-pihak yang dirugikan. Dia menegaskan, relokasi itu harusnya lebih baik dari lokasi sebelum pindah.

"Tapi namanya relokasi itu kan kita strating zero again in the New place dan itu lost of time, lost of time tidak bisa dibeli. Kita ingin pembangunan tidak boleh identik penggusuran, tapi relokasi to a new better live, hidup baru yang lebih baik," tegas Susi. 

Lalu bagaimana respon Menteri Susi soal tantangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama () soal reklamasi pantai Teluk Jakarta. menantang Menteri Susi apa berani menghentikan reklamasi.

Menurut Susi, sebagai sesama pejabat pemerintah, pihaknya dan bisa mencari solusi bersama. "Saya belum tahu karena tidak lihat langsung. Katanya Pak menantang Menteri Susi. Tidak begitulah!" kata Susi.

"Pak dan Menteri Susi sama-sama di satu pihak," lanjut Susi.

Dia mengatakan, sebagai pembantu Presiden RI Joko Widodo, dirinya adalah representasi dari pemerintah.

Begitu juga dengan , yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, yang merupakan bagian dari pemerintah. "Jadi, tidak ada saling tantang-menantang untuk memberhentikan atau apa," ucap Susi.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pemerintah akan mencari solusi supaya pelaksanaan reklamasi Teluk Jakarta berhasil. Sebab, menurut Susi, tujuan reklamasi tersebut sangat baik untuk pembangunan Kota Jakarta yang memang kekurangan lahan.

"Kan tujuannya sangat ambisius dan baik. Akan tetapi, tentunya kalau kita berkoordinasi dengan baik, maka reklamasi tersebut akan menjaga lingkungan agar tidak terdegradasi. Kedua, kepentingan semua stakeholders terjaga," kata Susi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak keberatan apabila proyek reklamasi tidak dilanjutkan. Namun, ia mempertanyakan apakah Susi berani mengeluarkan keputusan penghentian proyek yang melibatkan banyak perusahaan properti raksasa itu.

Ia melontarkan pernyataan itu menanggapi rapat kerja antara Komisi IV DPR bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Rabu (13/4/2016) kemarin. Dalam rapat itu, mereka bersepakat untuk menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta.

"Yang pasti kalau dia menolak pun, silakan DPR putusin. Bu Susi berani enggak batalin reklamasi? Kita tunggu saja. Aku mah nurut-nurut saja," ujar di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (14/4).

Sumber: merdeka.com/kompas.com

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO