10 Tahun Lumpur Lapindo: Trauma, Warga Tolak Pengeboran Baru

10 Tahun Lumpur Lapindo: Trauma, Warga Tolak Pengeboran Baru Sejumlah pengendara sepeda motor melewati tanggul lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Hesti memastikan pengeboran sumur baru di Kedungbanteng aman karena kedalaman sumur yang akan dibor hanya sampai 1500 meter. Di samping itu, meski mengakui adanya penolakan dari warga, namun Hesti menjamin keselamatan pegeboran dan ganti rugi bila ada hal-hal di luar perkiraan. "Pengeboran aman-aman saja, tidak ada yang dikhawatirkan," katanya.

Sementara siang tadi, sebanyak 30 warga korban lumpur , yang tergabung dalam paguyuban ojek, memperingati tragedi sepuluh tahun semburan lumpur panas . Lumpur yang menenggelamkan kampung mereka tepat sepuluh tahun silam itu diperingati dengan aksi demonstrasi di tanggul titik 21, Desa Siring, Porong, Sidoarjo.

Sebelum menyuarakan aspirasinya, mereka jalan kaki dimulai dari Taman Dwarakarta ke tanggul titik 1. Di sepanjang jalan, aksi itu didominasi laki-laki yang berdandan menyerupai perempuan. Mereka membawa poster, tumpeng, dan sejumlah hasil bumi yang dulu sempat tumbuh di kampung mereka.

Ketua Paguyuban Ojek, Achmad Haris, mengatakan aksi ini dilakukan untuk memperingati sepuluh tahun semburan lumpur . "Aksi ini untuk mengingatkan kepada pemerintah bahwa semburan lumpur telah menenggelamkan kampung kami dan telah menyengsarakan kami selama sepuluh tahun," katanya.

Kesengsaraan itu, menurut dia, disimbolkan dengan warga korban lumpur lelaki didandani menjadi perempuan.

"Hidupnya sudah tidak karuan. Sejak semburan lumpur muncrat, hidup mereka tidak jelas dan terkatung-katung," katanya. Selain itu, lanjut dia, perempuan menjadi pihak yang paling sengsara.

Pada momen sepuluh tahun ini, Haris meminta pemerintah daerah dan pusat memprihatikan nasib mereka yang tiap hari hanya menggantungkan hidup dari mengojek dengan penghasilan yang pas-pasan.

"Meski sebagian besar ganti rugi kami sudah lunas, hidup kami masih tetap sengsara."

Peringatan sepuluh tahun lumpur juga diramaikan para pelukis yang tergabung dalam Komunitas Perupa Delta. Mereka melukis on the spot di tanggul titik 21 dengan obyek lukisan kolam lumpur. Lukisan itu digoreskan dalam 15 kanvas.

"Ini sebagai bentuk keprihatinan seniman terhadap korban lumpur," kata Ketua Komunitas Perupa Delta, Junarto. (tic/mer/yah/lan)

Sumber: detik.com/merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO