Presiden Terima Nama-nama Calon Kapolri, BG dan Buwas Berpeluang Kuat

Presiden Terima Nama-nama Calon Kapolri, BG dan Buwas Berpeluang Kuat Budi Gunawan dan Budi Waseso

Saat pemilihan Kepala Januari 2015, Jokowi mengusulkan Budi Gunawan kepada DPR. Namun, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Jokowi pun akhirnya membatalkan pelantikan Budi meski yang bersangkutan sudah lolos uji kepatutan dan kelayakan di DPR dan memenangi gugatan di praperadilan.

Jokowi akhirnya menunjuk Badrodin Haiti sebagai Kapolri dan Budi Gunawan menjadi Wakapolri. Hingga saat ini, belum jelas sikap Presiden soal jabatan Kepala .

Di sisi lain, pesaing kuat BG dalam bursa calon Kapolri yakni Kepala BNN, Jenderal Budi Waseso (Buwas) tidak berharap banyak dipilih sebagai pengganti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Malah, menurut Budi Waseso, semua yang sepangkat dengannya memiliki peluang menjadi Kapolri baru.

"Semuanya punya peluang bagus ya menurut saya. Kita lihat saja nanti," ujar Budi Waseso.

Budi Waseso melanjutkan, bahwa ia tidak ingin menilai diri sendiri apakah pantas menjadi Kapolri atau tidak. Menurut Budi Waseso, hal itu tidak bisa dilakukan sendiri. Selain itu, sudah ada Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi yang melakukan penilaian itu.

Ditanyai apakah dia ikut dalam Wanjakti untuk menilai calon-calon Kapolri, Budi mengatakan tidak. Ia berkata, posisinya di BNN tidak memungkinkan ia untuk ikut dalam Wanjakti saat ini. "Saya kan hitungannya di luar struktur," ujarnya.

Ditambahkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan, pihaknya mengakui telah menyerahkan sejumlah nama calon Kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti yang sebentar lagi pensiun. Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo akan segera mengumumkan siapa sosok yang diajukan memimpin ke DPR dalam waktu dekat. Soal siapa namanya, Luhut hanya tertawa ketika ditanya wartawan.

"Mana aku tahu (siapa yang akan dipilih)," kata Luhut.

Nama-nama calon Kapolri yang sudah diserahkan ke Presiden diterima Luhut dari Kompolnas. Luhut mengaku menunggu perintah Presiden Joko Widodo saja untuk mengumumkan calon Kapolri. Ia takut salah apabila lebih dahulu mengumumkan. "Kenapa mesti ribut-ribut (buru-buru mengumumkan nama Kapolri)," ujarnya lagi.

Sejumlah jenderal bintang tiga kemarin juga datang ke Istana Kepresidenan. Mereka memilih hati-hati berkomentar soal pemilihan Kapolri. Suhardi Alius misalnya, memilih untuk menghindari pertanyaan tersebut.

"Enggak tahu saya. Kan saya di Lemhanas," ujarnya. (det/tic/mer/rol/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO