RSUD Kota Pasuruan Disidak DPRD, Direktur dan Para Bawahan Saling Menyalahkan

RSUD Kota Pasuruan Disidak DPRD, Direktur dan Para Bawahan Saling Menyalahkan

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD dari Komisi I Kota Pasuruan, Dedy Cahyo Purnomo kemarin melakukan sidak ke RSUD Kota Pasuruan. Hal itu dilakukan terkait belum dicairkannya dana insentif BPJS bagi karyawan RS tersebut.

Dalam sidak tersebut, Dedy menanyakan kepada Kepala Seksi Penunjang Medis, Purwati, SE yang biasa dipanggil Bu Pur. “Buk, tolong jelaskan kenapa kalau cuma 10 orang yang belum mengumpulkan reekning, kok sampai mengorbankan ratusan karyawan lainnya?”.

Baca Juga: Upaya Tingkatkan Angka Harapan Hidup, RSUD Bangil Tambah Ruang Medis Anak

Mendapatkan pertanyaan tersebut, Purwati berkilah bahwa yang mempunyai kewenangan adalah bagian Keuangan.  "Silakan tanya ke BP3K itu,” jawab Bu pur kepada Dedy sambil mengarahkan tangannya untuk bertanya pada Kepala Seksi Badan Pengelolahan Pelayanan dan Perujukan Kesahatan (BP3K).

Kemudian Cahyo memaparkan, pihaknya oleh Badan Keuangan disuruh merekap data semua karyawan. "Lalu kami rekap semua. Namun setelah saya setorkan ke Badan Keuangan, ternyata dihendel langsung olehnya. Alasannya, Badan Keuangan tidak mau mengeluarkan surat keputusan dua kali dalam satu bulan, jika data tersebut belum terkumpul semua," bebernya.

Melihat keadaan jadi kacau, Direktur RSUD, Sudarmanto yang juga ada di situ segera menghubungi Kepala Badan Keungan RSUD. Karena jarak telepon genggam agak jauh dari situasi rapat tertutup itu, Sudarmanto lalu beranjak dari tempat rapat tersebut.

Baca Juga: Perawatan Akses Jalan ke RSUD Bangil Gunakan Anggaran Internal

Hal itu membuat Purwat langsung menggertak sang Direktur. ”Pak kamu di sini, jangan beranjak,” kata Bu Pur kepada Direktur tersebut, dengan nada tinggi.

Lalu Sudarmanto menjawab. “Ntar dulu. Ini saya mau menghubungi Badan Keuangan,” jawab Sudarmanto dengan nada datar dan panik.

Tak lama, Seorang dari Badan Keuangan itu, Dra Izzun datang. Anggota Dewan langsung menyuruhnya suntuk menjelaskan alasan mengapa Badan Keuangan menunda-nunda dana Insentif dari BPJS tersebut, mulai januari hingga sekarang?

Baca Juga: Kepuasan Masyarakat pada RSUD Bangil Turun, ini Saran Ketua Komisi IV

"Itu belum ada koordinasi dari Direktur," kata Dra Izzun yang. Suasana pun kian memanas, karena antara Direktur, Kabag Keuangan dan Kasi-kasinya saling tuding.

Direktur sendiri berkilah. ”Masak harus Direktur yang nuntun untuk koordinasi terus. Setidaknya mereka pekalah,” kata Sudarmanto menepis jawaban dari para bawahannya.

Melihat suasana tersebut memanas, akhirnya Deddy angkat bicara. “Buk, Pak. Saya tidak mau menghakimi kalian, karena kalian punya atasan sendiri. Lebih baik dari Bapak Ibu semua, tolong bangun kerjasama dan koordinasinya. Selaku perwakilan Rakyat, saya minta tolong H-5 sebelum hari raya semuanya harus beres. Kalau gak gitu, pastinya ramai lagi nanti,” pungkas Deddy usai menutup rapat pertemuan tertutup di salah satu ruangan RSUD Purut, Purworejo Kota Pasuruan.

Baca Juga: Viral Band Kotak Manggung di Halaman Rumah Sakit, Direktur RSUD Bangil Minta Maaf

Usai para Anggota DPRD tersebut meninggalkan ruangan badan pengelolahan tersebut, suara gemuruh menyelimuti ruangan itu. Di dalam ruangan tersebut, antara Kabag, Kasi dan Direktur saling tuding.

Sudarmanto hanya bisa pasrah. “Saya sudah menjelaskan kepada kepala daerah. Jika Wali Kota menyalahkan saya, silakan,” kata Sudarmanto pada BANGSAONLINE.com

Bahkan, Sudarmanto mengaku  siap dipecat dan siap dipindah, "Karena saya jadi direktur itu ditunjuk atasan. Saya pun tidak minta dan juga tidak mengeluarkan sepeser uang pun untuk jadi Direktur. Saya sudah bekerja semaksimal mungkin, tapi kalau sudah bawahan saya seperti itu, mau diapain lagi," paparnya.

Baca Juga: Heboh Konser Musik di Peresmian Gedung RSUD Bangil, Komisi IV akan Panggil Manajemen

Sudarmanto juga memaklumi, karena Wali Kotanya sekarang masa transisi. "Saya optimis ke depannya akan ada perubahan yang baik," kata dia.

Sementara Wali Kota Pasuruan yaitu Drs Setiyono SH, Msi mengatakan segera menindaklanjuti permasalahan RSUD tersebut. "Sangat fatal sekali, hanya saja saya masih terikat oleh Undang-undang,” kata Pak Yon panggilan akrab Wali Kota Pasuruan. (afa/dur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO