![Reshuffle Kabinet: Nasdem Mendukung, PKB Menolak, Gerindra Tak Ambil Pusing Reshuffle Kabinet: Nasdem Mendukung, PKB Menolak, Gerindra Tak Ambil Pusing](/images/uploads/berita/700/8efca6af8b94e5e080bdccfbac217adc.jpg)
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sinyal reshuffle kabinet kembali menguat menyusul dilantiknya Jenderal Tito Karnavian sebagai Kapolri. Lalu bagaimana tanggapan para pimpinan partai politik?
"Kalau ada menteri Nasdem yang tidak berprestasi, reshuffle saja," kata Ketua DPP Irma Suryani seperti dikutip detik.com, Kamis (14/7).
BACA JUGA:
- Susul PKB, PSI Beri Rekom Abdul Ghofur Maju Jadi Bacabup Lamongan
- Dapat Rekom dari PKB, Gus Haris dan Ra Fahmi Maju Pilkada 2024 di Kabupaten Probolinggo
- Ketua DPD PAN Gresik Usulkan Roro Esti sebagai Bacawabup untuk Dampingi Alif atau Syahrul
- Bakal Calon Bupati Sampang Diundang DPP PKB Ikuti Fit and Proper Test, Noer Tjahja: Alhamdulillah
Irma mengatakan saat ini memang waktu yang tepat untuk reshuffle kabinet. Masuknya kader Golkar dan PAN yang belakangan mendukung pemerintah pun tidak dipermasalahkan asalkan memiliki prestasi.
"Harus yang punya kemampuan, bukan karena bargaining position. Mereka (Golkar dan PAN) harus sodorkan nama menteri yang bagus," ungkap anggota Komisi IX DPR ini.
Dia menyoroti kinerja beberapa menteri yang dianggap buruk. Salah satunya adalah Menpan RB Yuddy Chrisnandi.
"Termasuk Menpan RB. Di satu sisi tidak memperbolehkan bawa kendaraan dinas, dia sendiri pakai," sindirnya.
Irma juga merasa hasil di bidang pertanian saat ini belum maksimal. Swasembada pangan belum terwujud dan itu dianggap akibat buruknya kinerja menteri.
"Kita tidak bisa swasembada pangan karena irigasinya ini. Luas lahan kita maksimal, tapi kita kalah sama Thailand," ucap Irman.
Kini, kader Nasdem yang menjadi menteri yaitu Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar. Ada pula Jaksa Agung Prasetyo. Sebelumnya, ada pula Tedjo Edhy yang menjabat Menko Polhukam namun Tedjo sudah direshuffle tahun lalu.
Berbeda dengan Nasdem, para elit PKB justeru keberatan ada reshuffle kabinet.
Politisi PKB Jazilul Fawaid menilai dukungan PAN dan Golkar yang baru belakangan mendukung pemerintah itu, tak harus dikompensasi dengan jatah kursi di Kabinet Kerja.