Jelang Pilgub Jatim, Cak Anam: Kalau Gus Ipul Pasangan dengan Halim, Khofifah Menang

Jelang Pilgub Jatim, Cak Anam: Kalau Gus Ipul Pasangan dengan Halim, Khofifah Menang Choirul Anam (Cak Anam) saat demo untuk mempertahankan Gedung Astra Nawa yang kini hak kepemilikannya digugat PKB Jatim, Jumat (15/7/2016). foto: didi rosadi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Mantan Ketua DPW PKB Jawa Timur, Choirul Anam menilai peta 2018 akan berubah total jika Ketua Umum PP Muslimat NU, Indar Parawansa kembali mencalonkan diri sebagai gubernur.

Tokoh Jatim yang akrab disapa Cak Anam itu menyebut grade atau kelas hingga kini masih sangat tinggi.

Baca Juga: Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum

"Kalau masuk lagi, peta harus dikaji ulang karena dia grade-nya luar biasa, lengket kayak ketan dilepet," katanya di Gedung Graha Astra Nawa, Jumat (15/7).

Apalagi, lanjutnya, dia melihat diam-diam tim di bawah sudah bergerak. "Saya mendapat informasi kalau mungkin juga punya partai dan timnya di bawah sudah bergerak," beber mantan Ketua PW GP Ansor Jatim itu.

Karena itu, Cak Anam mengingatkan kandidat yang didukungnya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) agar cermat dalam memiliki calon wakil.

Baca Juga: Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun

"Tapi jangan Halim Iskandar (ketua DPW PKB Jatim-red). Kalau Saiful mau pakai Halim sebagai partnernya saya nggak setuju. Itu sama saja Saiful akan mengurangi dirinya, yang sudah bagus menjadi jelek," paparnya.

Bagi Cak Anam, gubernur mendatang harus pemimpin yang sudah banyak berbuat untuk masyarakat Jatim. Saiful dinilai sudah 10 tahun berbuat dan grade-nya bagus. "Tapi kalau Halim sudah berbuat apa untuk Jatim?" tanyanya.

Bagaimana dengan 20 kursi yang dimiliki PKB di DPRD Jatim, bukankah hal itu menjadi posisi tawar Halim? ”Nggak pengaruh, Saiful itu banyak kursi. Banyak (partai) yang mau mendukung dia. Dia punya grade bagus, 10 tahun berbuat untuk Jatim, sudah membekas. Saya sudah cek ke beberapa pesantren dan masyarakat sudah bagus. Lho kok mau gandeng Halim, mau celaka dia," sambungnya.

Baca Juga: Dicurhati Pedagang Wonokromo, Khofifah: Pasar Tradisional Harus Tersentuh Digitalisasi

Tapi jika Gus Ipul 'nekat' menggandeng Halim dan maju, kata Cak Anam, maka-lah yang akan menjadi pemenang.

"Kalah sama kalau dia maju lagi dan yang membuat kalah itu Halim, bukan Saiful. Saya sudah ngukur, kalau mau gandeng wakil ya Kusnadi (ketua DPD PDIP Jatim).

Daripada Halim, tambah Cak Anam, lebih baik Gus Ipul menggandeng Hasan Aminuddin. "Mending Hasan, dia punya grade di deerah, Tapal Kuda dan sekitarnya," ujarnya.

Baca Juga: Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah

Apakah penilaian Cak Anam atas Halim tersebut obyektif atau karena sakit hati lantaran digugat terkait sengketa Astra Nawa?

"Bukan. Halim itu memang nggak layak, diwolak-walik tetap ndak layak. Kalau masyarakatnya Halim ya di Denanyar saja. Jombang juga nggak semuanya. Saya ini kan orang Jombang," sindir mantan Ketua Umum PKNU ini.

Cak Anam juga menegaskan dirinya mendukung Saiful karena terikat perjanjian dengan Gus Ipul dan Gubernur Jatim, Soekarwo.

Baca Juga: Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

"Dulu waktu Pakde Karwo mau nyalon yang kedua, saya bilang sekarang jadi satu lagi tapi berikutnya harus Saiful. Pakde oke, kiai-kiai juga demikian. Saya terikat, saya dukung Saiful. Tapi kalau pasangannya Halim, saya ndak mau, mending Hasan," katanya.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Tim Pemenangan Halim Iskandar, Baddrut Tamam tak mau berpolemik dengan statement Cak Anam. Baginya politik itu rasional. "Kalau Pak Ipul belum punya kendaraan, ya bisa saja mendukung PKB," imbuh Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim itu.

Namun dia menegaskan untuk posisi Halim tak berubah, tetap calon gubernur. "Bagaimana 20 kursi kok mau jadi wakil gubernur. Terus Pak Ipul partainya apa? Gitulah kira-kira," katanya.

Baca Juga: Komunitas Perempuan Relawan ‘Prokem’ Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil

Kalau Gus Ipul mau menjadi wakilnya Halim? "Ya kita lihat saja. Politik itu kan pendekatannya rasionalitas. Pak Ipul popularitasnya bagaimana? Begitu juga likeabelitas dan elektabilitasnya," pungkas Tamam. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO