Wabikusa, Seni Menata Tanaman Air dengan Media Barang Bekas

Wabikusa, Seni Menata Tanaman Air dengan Media Barang Bekas Mohamad Zaenal Arifin saat menunjukkan proses pembuatan wabikusa. foto: RONY SUHARTOMO/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Beragam cara dapat dilakukan untuk memanfaatkan barang bekas menjadi barang berharga. Seperti halnya, yang dilakukan Mohamad Zaenal Arifin. Pemuda asal Dusun Bakalan, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro ini memanfaatkan barang bekas sebagai media wabikusa atau seni menata tanaman air. Mulai dari pecahan gelas, hingga batok kelapa.

Melihat tanaman yang dipakai memang lebih mirip dengan aqua scapes, hanya saja aqua scapes mengandalkan media akuarium. Sedangkan untuk wabikusa lebih fleksibel. ’’Karena semua media bisa dipergunakan,’’ kata Mohamad Zaenal Arifin.

Baca Juga: Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja

Perkembangan wabikusa di Kota Santri belum sebegitu banyak dikenal orang, justru yang paling santer adalah aqua scapes. Begitu juga dengan Zaenal, baru empat bulan terakhir mempelajari wabikusa.

Namun, pemuda usia 21 tahun ini sudah terlihat mahir membuat desain yang cukup apik. Mulai dari desai dengan gaya iwagumi hingga dutch style. 

"Tapi pemasarannya sementara masih di Jombang dan sekitarnya. Paling jauh pemesan dari Kota Malang," sebut pria yang lebih akrab di sapa Zae ini.

Baca Juga: Hadiri Workshop Literasi dan Inklusi Keuangan, Pj Wali Kota Kediri Berikan Arahan kepada Pelaku UMKM

Nah, untuk membuat desain tersebut kata Zae bisa dikatakan cukup rumit. Pasalnya, butuh kesabaran dan ketelatenan. Untuk menghasilkan satu wabikusa minim waktu yang diperlukan hingga satu bulan.

’’Itu hanya untuk gaya dutch style, karena menunggu tanaman itu berkembang. Sebab, selain menata juga diperlukan perawatan, mentok satu bulan tanaman yang sudah kita desain sudah tumbuh,’’ jelasnya.

Lebih lanjut Zae menjelaskan untuk wabikusa gaya dutch style adalah desain yang mengandalkan gradasi warna. Tanaman yang sudah desain sedemikian rupa, warnanya harus berbeda, baik merah dengan hijau atau sebaliknya.

Baca Juga: Bulan Haji, Omzet Perajin Kotak Hantaran Limbah Kardus di Jombang Meningkat

Sedangkan gaya iwagumi menonjolkan seni penataan batu, ada beragam jenis tanaman air yang biasa dipergunakan. Tentunya dengan melihat gaya wabikusa yang dipakai.

Untuk dua gaya wabikusa yang Zae pergunakan adalah tanaman air jenis anobias, buchepalandra mini,mini cristmas,ludwiga, gladolusa,hygrophyla, dan polysperm sunset.

Sedangkan media yang dipergunakan ia memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar rumah. Hanya, terkadang ia juga harus membeli media tertentu. ’’Karena tergantung si pemesan, untuk tanaman hampir mirip dengan aqua scapes,’’ tutur Zae.

Baca Juga: Stikosa – AWS Siap jadi Konten Kreator bagi Pelaku Bisnis UMKM

Tak jauh berbeda denganaqua spaes, harga satunya tergantung dengan desain yang diinginkan. Semakin desain tersebut rumit, otomatis harga yang ditawarkan juga melambung tinggi. ’’Sementara saya jual online, semua tergantung desain, ukuran dan jenis tanaman. Mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu,’’ rincinya. (ony/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Komunitas Disabilitas Kota Pasuruan Raup Cuan dari Lampu Hias':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO