Cuaca Tak Menentu, Petani Anggur di Probolinggo Merugi

Cuaca Tak Menentu, Petani Anggur di Probolinggo Merugi

Fathurahman menambahkan, sebenarnya sejak 5 tahun terakhir petani anggur di wilayah kota ini semakin hari semakin sedikit. Karena anggur asal Kota Probolinggo kurang diminati di pasaran.

Apalagi, kali ini muncul anggur impor yang selain bentuknya menggiurkan karena bentuknya berukuran besar, juga rasanya manis daripada anggur lokal asal Kota Probolinggo. Tidak prospeknya buah anggur ini memaksa petani mulai sedikit meninggalkan dan beralih profesi.

“Kami sangat menyayangkan hal itu terjadi. Padahal Kota Probolinggo selama ini di kenal dengan sebutan Kota Manggur yaitu anggur dan mangga. Diperlukan peran serta dinas terkait agar ikon Kota Probolinggo sebagai pengahasil anggur dan mangga tidak hanya sebagai slogan biasa,” imbuhnya.

Diketahui, populasi anggur di Kota Probolinggo, mengkhawatirkan. Jika sebelumnya ada 10 ribu man anggur, kini di 2016 tinggal dua ribu. Begitu juga dengan mangga yang juga jumlah populasinya stagnan, bahkan cenderung menurun dari tahun ke tahun.

Selain itu, Kota Probolinggo sudah tertinggal dengan Pasuruan. Kota dan Kabupaten tetangga itu, telah mengembangkan mangga sehingga baik kualitas dan jumlahnya jauh meninggalkan Kota Probolinggo. (ndi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO