Pemkab Gresik Garap Drainase Senilai Miliaran Rupiah, Tak Ada Jaminan Bebas Banjir

Pemkab Gresik Garap Drainase Senilai Miliaran Rupiah, Tak Ada Jaminan Bebas Banjir Tumpukan sampah di saluran air yang dibuang warga. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik saat ini sangat getol membenahi tata kelola saluran air di perkotaan. Tak sedikit anggaran yang digelontorkan untuk program tersebut.

Pemkab Gresik hingga saat ini telah menggelontorkan dana baik dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) maupun APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) hingga puluhan bahkan mencapai ratusan miliar. Langkah ini dibuat untuk menghilangkan banjir kota Gresik yang terjadi setiap musim hujan.

Baca Juga: Luluk-Lukman Sapa Warga Gresik Selatan, Janji Tuntaskan Banjir dan Pengangguran

Namun, upaya tersebut tampaknya belum banyak membuahkan hasil. Terbukti,  pada Jumat (11/11), lalu banjir luar biasa mengepung kota Gresik.

Beberapa titik mengalami banjir cukup parah. Di antaranya, di jalan Dr. Wahidin SH, tepatnya di depan Polsek Kebomas, barat Hotel Saptanawa, perumahan GKB  (Gresik Kota Baru), dan perumahan Bunder Asri Kebomas.

Saat itu banjir di beberapa titik lokasi mencapai ketinggian 1 m. Akibatnya, kendaraan baik mobil maupun sepeda motor banyak yang mogok. "Kok banjir kota Gresik kian parah. Mobil saya tenggelam," kata Rahman, saat mobilnya terjebak banjir di depan Polsek Kebomas, Jumat (11/11), lalu.

Baca Juga: Tanggul Jebol, Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kecamatan Cerme Terendam

Dia pun meminta Bupati Sambari Halim Radianto dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait, yakni DPU (Dinas Pekerjaan Umum) turun ke lapangan sehingga tahu jika masyarakat kebanjiran apabila hujan deras. "Turun jangan di kantor atau di rumah saja," pintanya.

Sementara Sekretaris DPU Pemkab Gresik, Ida Lailatus Sa'diyah menyatakan, banjir yang melanda kota Gresik beberapa hari terakhir ini disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, adanya sejumlah rekanan yang tidak mau membersihkan saluran setelah pengerjaan selesai.

"Kami akui masih banyak rekanan yang tak mau bersihkan kegiatannya setelah rampung, sehingga air mampet tidak bisa masuk saluran, sehingga banjir," katanya, Senin (25/11) lalu.

Baca Juga: Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir

Selain itu, pola masyarakat yang tidak baik dalam membuang sampah juga menjadi faktor. Mereka masih membiasakan membuang sampah di saluran air. "Mereka membuang kasur, sampah dan lainnya di saluran air. Sehingga, air tak bisa mengalir," ungkapnya.

Karena itu, Ida meminta kepada masyarakat agar tidak membiasakan membuang sampah di tempat-tempat saluran air. Ida menyatakan, bahwa DPU memiliki tim khusus untuk penangan banjir kota Gresik. DPU memiliki tim drainase yang berjumlah 80 orang. "Tim ini turun setiap musim hujan untuk memantau titik-titik saluran air yang tersumbat," terangnya.

Ditambahkn Ida, DPU terus melakukan upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di saluran. "Kami sering kumpul dengan masyarakat untuk membicarakan soal menjaga kebersihan kota Gresik. Dan warga banyak yang mendukung," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Tanggul Anak Kali Lamong di Desa Dadapkuning Gresik Jebol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO