Di Tangan Warga Bareng Jombang, Sisa Potongan Rambut Disulap Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Di Tangan Warga Bareng Jombang, Sisa Potongan Rambut Disulap Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi Samiaji saat membuat sketsa awal lukisannya. foto: RONY SUHARTOMO/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Seniman dari Dusun Banjarsari Desa/kecamatan Bareng ini melukis tak menggunakan cat pada umumnya. Sebab bahan dasarnya adalah sisa potongan rambut manusia. Ya, hal itu dilakukan Samiaji (40).

Awalnya, ia mengaku terinspirasi saat cukur rambut di disebuah salon kecil di Desa Bareng. Kala itu, ia melihat sisa potongan rambut yang hanya dibuang begitu saja oleh tukang cukur. Lantas setelah menggali beberapa ide, ia mencoba teknik seni baru dalam melukis dengan menggunakan sisa potongan rambut.

Baca Juga: Kirim Lima Lukisan ke Jepang , Siswi SDN Junrejo 2 Kota Batu Raih Prestasi Internasional

Di ruang kerjanya, ia mengekpresikan idenya lewat sebuah pena. Setiap hari ia harus membuat karya yang berseni tinggi agar nya tidak macet di pasaran. ”Bisa dibilang ini juga limited edition,’’ celetuk bapak dua anak itu sembari membuat sketsa dengan kain putih berukuran 60x70 centimeter itu.

Untuk proses awal, dimulai dengan mensortir kualitas rambut. Sebab tak semua rambut dapat digunakan bahan dasar untuk . Setelah itu, rambut yang siap digunakan, ia bersihkan dengan air. Terakhir dijemur kurang lebih 1 jam hingga benar-benar kering. ”Harus dikeringkan dengan panas matahari, agar hasilnya maksimal,’’ tambahnya.

Sebelumnya, Samiaji juga telah menyiapkan beberapa bahan lain. Seperti lem khusus, kanvas, konsep sketsa hingga paint brush yang digunakan untuk memberi warna pada . ”Awalnya buat sketsa dulu, kemudian rambut ditempelkan menggunakan lem khusus, terkahir diberi warna dengan paint brush,’’ sebutnya memerinci.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Optimis PSLI 2022 Jadi Resonansi Bangkitnya Ekonomi Kreatif dan Industri Seni

Alasan dia menggunakan paint brush agar rambut setelah dilem tidak rusak ketika diberi warna. Sebab jika menggunakan cat lukis akan berantakan. ”Pernah nyoba mengunakan cat lukis, tapi akhirnya rambutnya murat-marit ikut kena kanvas,’’ ungkapnya.

Soal hasil, jangan ditanya bagaimana. Sebab potongan rambut yang awalnya tak bernilai, di tangan Samiaji, dapat disulap menjadi berseni tinggi. Sekilas, tersebut cukup unik. Misalnya untuk gambar kucing, secara visual lebih hidup karena bulu-bulu yang menggambarkan seekor kucing dapat dilihat secara jelas disebuah itu. Kalau diraba rasanya seperti memegang kucing sungguhan. ”Ini juga bisa dikatergorikan 3D karena ada bentuknya timbul,’’ paparnya.

Tak lain lagi seperti karakter Captain Jack Sparrow, tokoh dalam sebuah film pirates of carribean. Nampak tersebut nyata karena karakter tokoh yang berambut panjang, brewok serta berkumis, seperti nyata karena dipadukan dengan rambut sungguhan. 

Baca Juga: 3.000 Lukisan Dipamerkan dalam PSLI, Termasuk 17 Lukisan SBY

Untuk proses pembuatanya, bisa dibilang tergantung pada tingkat kesulitan . Karena semakin rumit desainya, maka semakin lama pula prosesnya. ”Lama pembuatan tergantung dari tingkat kesulitan, paling sulit bisa sampai dua minggu dan sederhana bisa dua hari,’’ jelasnya.

Selain itu, Samiaji mengaku moment seperti ini yang paling banyak dipesan adalah bertema nasrani atau natal dan seputar tahun baru. Jadi kebanyakan yang ia lukis saat ini tentang natal. ”Kalau moment seperti ini yang paling banyak di order ya bertema natal dan tahun baru untuk hadiah kado,’’ jelasnya.

Untuk pemasaran, Samiaji mengaku saat ini belum bisa maksimal. Karena pemesanan untuk luar kota ia belum bisa melayani. ”Untuk pemasaran ya dari mulut ke mulut saja, dan juga untuk ordernya dari luar kota kita belum bisa menerima karena masih banyak orderan yang belum terselesaikan,’’ tambahnya.

Baca Juga: Kolaborasi Chef Surabaya Suites Hotel dan 15 Pelukis, Racik Bumbu Dapur Jadi Bahan Melukis

Masalah harga, ia juga tak mematok ya terlalu tinggi. Cukup bervariatif karena menyesuaikan dengan permintan pelanggan. ”Untuk harga relatif, jadi menyesuaikan tingkat kesulitanya juga. Biasanya untuk paling rendah mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta, dan biasanya ditentukan dengan ukuran dan tingkat kesulitan permintaan pelanggan,’’ pungkasnya.(ony/dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO