Sempat Khawatir, Wali Kota Risma Panjatkan Doa Saat Hujan Disertai Angin Guyur Surabaya

Sempat Khawatir, Wali Kota Risma Panjatkan Doa Saat Hujan Disertai Angin Guyur Surabaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini khusyuk berdoa saat menyaksikan Surabaya diguyur hujan lebat.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Untuk menjaga agar masyarakatnya terhindar dari dampak derasnya air hujan dan angin di Kota Surabaya, ternyata Wali Kota Tri Rismaharini tidak hanya melakukan antisipasi secara fisik dengan membangun sejumlah infrastruktur, namun juga dibarengi panjatan doa kepada Tuhan YME.

Saat menerima sejumlah wartawan berbagai media di kediaman Jl Wali Kota Mustajab no 1 Surabaya, sekaligus melayani berbagai pertanyaan, tiba-tiba Risma terhenyak dari tempat duduk dan bergegas keluar ke teras kediaman.

Maka saat itu juga media ini mengikuti dan berhasil mengabadikan apa yang akan dan sedang dilakukan Wali Kota perempuan besutan PDIP ini melalui video.

Suasana menjadi hening karena Risma tampak khusuk menengadahkan kedua tangannya untuk memanjatkan doa sembari mengamati kondisi hujan dan angin dari halaman kediamannya.

Selesai berdoa, Risma berbalik dan melihat seluruh wartawan justru mengikuti di belakangnya.“Lha kok malah diphoto iki piye seh, arek-arek iki nggak jelas, ayo masuk lagi,” ucapnya sembari tertawa, Jumat (3/2/2017)

Diatanya apa yang sedang dilakukan, Risma hanya tersenyum namun mengatakan jika dirinya sangat khawatir jika hujan disertai angin yang kencang, makanya berusaha untuk memanjatkan doa agar tidak terjadi.

“Yang saya takutkan itu justru angin, karena soale kalau sampek terjadi puting beliung akibatnya bisa fatal,” jawabnya.

Terkait doa, Risma mengaku jika selama ini dirinya sangat meyakini bahwa doa yang cepat dikabulkan oleh Tuhan ada tiga.

“Sampai sekarang itu yang saya percaya doa akan cepat dikabulkan oleh Tuhan itu ada tiga, doa orang-orang teraniaya, doa anak sholeh dan doa seorang pemimpin yang memikirkan kebaikan nasib rakyatnya,” tandasnya.

Namun demikian Risma membantah saat dikatakan memiliki keistimewaan lain semacam indra ke enam, atau ilmu-ilmu kejawen lain yang selama ini menjadi budaya dan dipercaya oleh suku Jawa. “Indra keenam opo, ora ono,” pungkasnya. (yul/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO