Gus Solah Pimpin Launching Pusat Kajian Pemikiran KH Hasyim Asy'ari

Gus Solah Pimpin Launching Pusat Kajian Pemikiran KH Hasyim Asy KH Salahudin Wahid (Gus Solah), Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang saat launching pusat kajian pemikiran KH Hasyim Asy'ari, Minggu (5/1). foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - KH Salahuddin Wahid (Gus Solah), Pengasuh Pondok Pesantren Jombang, memimpin langsung peresmian (Launching) pusat kajian pemikiran KH Hasyim Asy'ari, Minggu (5/1). Berdirinya pusat kajian ini dalam rangka merawat warisan pemikiran pendiri NU (Nahdlatul Ulama) tersebut.

Di samping itu, pembentukan pusat kajian ini untuk meneruskan jasa Mbah Hasyim dalam berkontribusi pada Bangsa Indonesia.

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

"Pesantren bagian yang penting dari Bangsa Indonesia. Namun, Mbah Hasyim tak begitu dihargai, namanya memang disebut, tapi kurang dihargai. Tak ada satupun universitas dengan nama Mbah Hasyim yang didirikan NU, ini subjektif saya," kata Gus Solah saat peresmian pusat kajian pemikian KH Hasyim Asy'ari di Aula Yusuf Hasyim.

Gus Solah yang tak lain cucu Mbah Hasyim itu juga mengingatkan bahwa sudah terjadi upaya penyimpangan ajaran kakeknya di tubuh NU. Seperti pada Muktamar NU ke-33 di Kabupaten Jombang Agustus tahun 2015 lalu.

"Berkaitan dengan Muktamar NU saya dihadapkan pada keadaan yang tidak terduga, ada dugaan penyimpangan ajaran Mbah Hasyim, namun bisa diantisipasi. Oleh karena itu saya berpikir untuk mengkaji pemikiran Mbah Hasyim disesuaikan konteks sekarang dan ke depan," jelas adik kandung KH Abdurrahman (Gus Dur) ini.

Baca Juga: Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pusat Kajian Pemikiran KH Hasyim Asy'ari, Dr Mif Rahim Syarkun menambahkan, sejumlah persoalan yang terjadi di Indonesia merupakan akumulasi dari persoalan bangsa. Menurutnya, pusat kajian ini bisa mengupas pemikiran Hasyim Asy'ari sebagai solusi persoalan bangsa.

"Harapan kami bisa mengaktualisasikan pemikiran Mbah Hasyim. Pemikiran Mbah Hasyim masih relevan kapan pun dan di mana saja. Ke depan pemikiran Mbah Hasyim tak hanya senagai solusi bersifat nasional, tapi juga internasional," tandasnya.

Selain Ketua Pusat Kajian Pemikiran KHM Hasyim Asy'ari Dr Mif Rahim Syarkun, turut hadir juga Prof Dr Masykuri Abdillah, Prof Dr Haris Supratno, dan Prof Dr KH Tolchah Hasan. Ketiga nama terakhir ini menyampaikan orasi dalam acara tersebut.

Baca Juga: Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin

Sebelum acara peresmian, para kiai dan tokoh itu ziarah ke makam KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, Gus Dur, serta tokoh lain di komplek pemakaman Ponpes . (rom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO