Air Sungai Sadar Rendam Mojokerto, Akses Jalan dan Pendidikan Lumpuh

Air Sungai Sadar Rendam Mojokerto, Akses Jalan dan Pendidikan Lumpuh Anak-anak berjaga di depan sekolahnya yang terendam banjir luapan sungai Sadar. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sungai Sadar kembali meluap. Derasnya air yang melampaui tanggul sungai itu tak pelak merendam empat lingkungan di dua kelurahan di Kota Mojokerto. Tak kalah tragis, sejumlah desa di wilayah Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto juga turut terendam air sungai yang membelah dua wilayah ini menjadi dua bagian.

Pihak Search and Rescue (SAR) setempat menuding banjir dipicu akibat pintu air Kedung Ploso, Kecamatan Mojoanyar. Pintu air ini membuat air tak mengalir secara maksimal sehingga meluap melampaui bibir sungai.

"Air ini kiriman dari Kedung Ploso. Pintu air di desa itu yang tak membuka sepenuhnya membuat air sungai meluap dan mengalir ke Kota," kata anggota SAR Kota Mojokerto, Nuryanto.

Luapan sungai ini, kata ia, membuat air masuk Kota Mojokerto jam 03.00 WIB dini hari dan merendam perkampungan di Kedung Turi, Kuti, Keboan serta Kelurahan Gunung Gedangan.

Sebagian Kelurahan Meri juga terimbas banjir kali ini. Besar kemungkinan banjir ini akan lama surut. Pasalnya, ketinggian air tak tampak berkurang hingga siang tadi. Sementara mendung tebal berpeluang hujan masih menggelayuti wilayah Mojokerto sore ini.

Nuryanto mengungkapkan, ketinggian air yang melanda pemukiman warga bervariasi mulai dari 20 hingga terparah 50 cm. Meski tak seberapa, namun air membuat akses jalan di kampung tersebut lumpuh. "Air masuk enam rumah warga Kedung Turi. Termasuk SDN Gunung Gedangan I," jelasnya.

Ia juga menyatakan tak ada evakuasi korban kecuali air merendam lebih tinggi lagi. Puluhan anggota SAR masih berjaga di lokasi dengan sejumlah peralatan bencana.

Pihak berwenang setempat, mengaku masih melakukan pendataan korban banjir. "Kita masih melakukan pendataan. Kita belum menerima data resmi korban banjir," kata Kepala Dinas Sosial Sri Mudjiwati.

Untuk meringankan beban korban banjir, pihak Dinsos mengucurkan bantuan kebutuhan pokok. "Kita membagikan kebutuhan pokok seperti mie instan, telor, gula dan kopi," katanya.

Orang nomer satu di jajaran Pemkot Mojokerto pun turun ke lokasi. Wali Kota Masud Yunus memantau lokasi SDN Gunung Gedangan I serta sejumlah rumah warga yang terendam air. Sedianya, wali kota berharap datang bersama Kepala DPU dan Tata Ruang untuk menangani penyebab banjir. Namun kepala PU Wiwiet yang diharapkan perannya mengatasi banjir berhalangan hadir.

Wali Kota yang berbasah-basah di lokasi berupaya mengatasi banjir dengan mengoptimalkan keberadaan rumah pompa yang sudah tersedia di lingkungan ini. (yep/ris/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO