Disinyalir akan Menjadi TKI Ilegal, Puluhan Pemohon Paspor di Malang Ditolak

Disinyalir akan Menjadi TKI Ilegal, Puluhan Pemohon Paspor di Malang Ditolak Pelayanan paspor di Kantor Imigrasi Malang. foto: batikimono

MALANG, BANGSAONLINE.com - Sejak Januari hingga Maret 2017 ini, ada puluhan pemohon paspor di kantor Imigrasi kelas 1 Malang ditolak karena disinyalir akan bekerja di luar negeri secara illegal.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Malang, Novianto Sulastono kepada Bangsaonline.com mengungkapkan, sedikitnya terdapat 20 pemohon paspor yang terpaksa ditolak.

Baca Juga: Kantor Imigrasi Malang Resmikan Inovasi Lentera Keimigrasian dan Community Watch

"Sebab saat tahapan wawacara, ke-20 orang pemohon itu mengajukan untuk mendapatkan paspor yang diindikasikan akan digunakan untuk bekerja menjadi TKI Ilegal," terangnya, Selasa (07/03/17).

Kata dia, pemohon yang ditolak itu juga tidak melengkapi administrasi rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja sebagai syarat untuk bekerja di luar negeri. Besar pemohon tersebut merupakan warga Kabupaten Malang wilayah bagian Selatan.

Ia menjelaskan, untuk permohonan paspor, beberapa persyaratan yang harus dilengkapi di antaranya, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akte Kelahiran, melakukan sidik jari dan wawancara serta dokumen pendukung lainnya seperti surat rekomendasi dari Disnaker setempat jika tujuan ke luar negeri untuk bekerja.

Baca Juga: Operasi Jagratara, Imigrasi Malang Temukan 1 TKA yang Legalitasnya Meragukan

"Ke-20 orang itu tidak bisa menunjukan dokumen pendukung sehingga ditolak oleh Kantor Imigrasi," terangnya.

Selain memperketat pengurusan paspor bagi TKI, Novianto menambahkan, saat ini pihaknya bersama Dinas Tenaga kerja Kabupaten Malang, juga TNI- Polri gencar melakukan workshop keimigrasian di daerah kantong Pengiriman TKI di Malang Selatan. 

"Upaya itu sebagai mencegah TKI non-prosedural yang akan berangkat ke luar negeri," pungkas Novianto. (din/rev)

Baca Juga: Komitmen Tingkatkan Layanan Publik, Imigrasi Malang Siap Naik Kelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO