Terima Penghargaan Prapanca Agung, SBY: Jangan Benturkan Saya dengan Jokowi

Terima Penghargaan Prapanca Agung, SBY: Jangan Benturkan Saya dengan Jokowi Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono saat menerima Anugrah Prapanca Agung dari Ketum PWI Pusat, Margiono didampingi Ketua PWI Jatim, Ahmad Munir di Puncak HUT PWI ke-71.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima penghargaan Anugerah Prapanca Agung dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tingkat Jatim dan HUT PWI ke-71 di gedung negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/3/2017).

Selain Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Ke-6 RI yang menerima Anugrah Prapanca Agung, penghargaan juga diberikan kepada Dato Tahir, Owner Mayapada Group (kategori tokoh pengusaha, Ridwan Hisyam, Anggota DPR RI untuk kategori tokoh pemerintahan.

Baca Juga: Minta Dukung Prabowo, SBY: Negara Kacau Jika Banyak Matahari

Kemudian Gubernur Jatim Soekarwo juga menerima penghargaan untuk kategori sepesial sebagai kepala daerah paling inovatif, Wahid Wahyudi, Kadis Perhubungan Jatim untuk kategori aparatur daerah  bersama Heru Tjahyono, Kadis Perikanan dan Kelautan Jatim.

Penghargaan selanjutnya diberikan kepada Ali Masyhar, Kepala SKK Migas Jabanusa untuk ategori korporasi daerah bersama Soeroso, Dirut Bank Jatim,  Arum Sabil, Ketua Dewan Pembina APTRI (kategori tokoh daerah bidang pangan), Bambang Suyatno, mantan Ketua PITI Jatim (kategori tokoh daerah bidang sosial media).

CEO Surabaya Pagi, Tatang Istiawan juga menerima PWI Jatim Award 2017 untuk kategori tokoh pers, serta Amak Syarifuddin, Wartawan Senior untuk kategori Life Achievement Award.

Selanjutnya para wartawan juga menerima Piala Prapanca  dengan beberapa kategori jurnalistik. Mereka itu Anita Reta, Radio Mayangkara (kategori jurnalisme radio), Monica Moeva, Trans TV (kategori jurnalisme televisi), Rendra Des Kurnia, Radar Banyuwangi (kategori jurnalisme foto), dan Fajren Marhendra Bakti, Jawa Pos (kategori jurnalisme tulis)

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Nobar Final Four Proliga 2024 Bareng SBY dan AHY di GBT

Sementara itu dalam sambutannya, SBY meminta agar media tidak membentur-benturkan dirinya dengan pemerintahan saat ini dan Presiden Jokowi. SBY mengaku hubungannya dengan pemerintah maupun Presiden Jokowi telah berjalan baik.

"Jangan bentur-benturkan saya dengan pemerintah dan Presiden Jokowi. Saya sudah bertemu dengan Pak Jokowi dan berdiskusi tentang negara secara konstruktif," katanya.

Media, kata SBY, seringkali tidak memahami statement secara menyeluruh, sehingga pemahamannya sepotong-sepotong. "Itu yang menimbulkan berita-berita hoax," tegasnya.

Baca Juga: Hadiri Silaturahmi Kebangsaan di Rumah Prabowo, Khofifah: Jatim Jantung Kemenangan

SBY menyampaikan orasi politik sekitar 15 menit dengan tema 'Demokrasi Dan Pers'. Pers sebagai salah satu pilar demokrasi memiliki peran penting dalam membangun peradaban demokrasi di Indonesia.

"Tapi harus diakui, sedikit banyak pers masih punya kepentingan. Entah itu kepentingan politik atau pemodal," jelas presiden asal Pacitan, Jatim ini.

Saat pengurus PWI Jatim menyampaikan undangan beberapa waktu lalu dan meminta SBY memberikan semacam orasi, dirinya sempat berpikir sejenak. Saat itu, ada tiga pertanyaan mendasar apakah dirinya harus datang memenuhi undangan PWI Jatim atau tidak.

Baca Juga: SBY Ikut Kritisi Presiden Jokowi: Rakyat Alami Tekanan dan Kesulitan

"Apakah rakyat kita tertarik dengan isu demokrasi dan pers? Apakah baik dan tepat saat ini saya berbicara tentang demokrasi dan pers? Dan bagaimana kalau ada pihak yang tidak nyaman?," ujar SBY.

Meski tiga pertanyaan itu belum terjawab, SBY memutuskan untuk tetap ke Surabaya dan menghadiri undangan dari PWI Jatim. "Setelah saya berpikir, tidak baik jika saya tiba-tiba penakut yang tidak berani bicara di negerinya sendiri," tegas presiden dua periode ini.

Ketakutan SBY untuk berbicara di hadapan pers bukanlah tanpa alasan. "Sudah sangat jelas, saya menghadapi hoax yang memberitakan sesuatu yang tidak saya ucapkan dan lakukan. Beberapa saat lalu karena politik sesaat, saya dituduh hendak merusak negara saya dan keluarga tentu bersedih, namun saya cepat sadar bahwa ini menjadi bagian hidup saya yang harus saya terima apa adanya. Ini juga takdir yang harus saya syukuri," pungkas Ketua Umum Partai Demokrat ini. (dur/lan)

Baca Juga: Kampanye Akbar di Malang, Prabowo dan SBY Joget Bareng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO